Jakarta – Anak yang lahir pada tanggal 1 Januari 2025 hingga 31 Desember 2039 termasuk dalam generasi Beta atau gen Beta. Generasi Beta Inilah anak-anak yang lahir pada tahun 2025-2039.

Lahirnya Gen Beta pada tahun 2025 menandai berakhirnya Generasi Alfa atau Gen Alpha yang lahir pada tahun 2013-2024.

Nama Beta berasal dari alfabet Yunani, meneruskan nama generasi sebelumnya, yaitu generasi Alpha.

Generasi Beta akan tumbuh di dunia yang semakin terhubung dengan teknologi canggih, seperti kecerdasan buatan (AI), virtual reality (VR), dan Internet of Things (IoT). 

Oleh karena itu, mereka diharapkan menjadi generasi penerus yang menggunakan teknologi tersebut. 1. Generasi beta 

Dengan akses informasi yang lebih cepat dan global, Generasi Beta akan memiliki pandangan terbuka terhadap berbagai budaya dan masalah sosial. Namun, mereka juga akan menghadapi tantangan baru, seperti kecanduan digital dan menurunnya interaksi tatap muka.

Meski belum lahir, namun banyak prediksi yang bisa dibuat berdasarkan kondisi sosial dan teknologi yang akan mereka hadapi. Dengan kejadian yang terjadi saat ini, dapat diasumsikan bahwa mereka akan menjadi generasi yang menghargai perubahan, keberagaman, dan keberagaman.

Generasi ini juga diharapkan tumbuh dalam lingkungan yang mendukung rasa ingin tahu dan inklusi. Seperti generasi sebelumnya, mereka akan dipengaruhi oleh perkembangan zaman, teknologi, dan peristiwa sosial yang membentuk mereka.

Seiring berjalannya waktu, kita akan melihat dengan jelas bagaimana semua hal ini memengaruhi mereka seiring mereka bertumbuh, memperoleh kemandirian, dan berkontribusi pada dunia mereka.

Untuk mempersiapkan generasi Beta, penting untuk menciptakan pendidikan yang mendukung keunggulan teknis tanpa mengabaikan sifat manusia. Dengan panduan yang tepat, generasi beta dapat menciptakan masa depan yang lebih baik. 2. Jenis-jenis zaman

Sebelum gen beta lahir, ada beberapa generasi yang lahir antara lain Baby Boomers, Millennial, dan Generasi Z. Berikut generasi yang lahir sebelum gen beta lahir:

– Generasi Terbesar (1901-1927) – Generasi Pendiam (1928-1945) – Generasi Baby Boomers (1946-1964) – Generasi 2012) – Generasi Alfa (2013-2024) – Generasi Beta (2025-2039) 3. Ciri-ciri Generasi Beta 

Generasi Beta adalah mereka yang lahir antara tahun 2025 dan 2039. Generasi ini dianggap sebagai generasi yang bercirikan integrasi teknologi yang tinggi dan apresiasi yang kuat terhadap keberagaman. Perkembangan ini akan sangat berdampak pada tahun-tahun awal mereka di bidang kecerdasan buatan dan otomasi.

Karena teknologi sudah mengakar kuat di negara mereka, Generasi Beta ingin terus belajar dan mengembangkan keterampilan agar tetap relevan di pasar kerja yang berkembang pesat. 

Hanya waktu yang dapat membuktikan bagaimana pengalaman unik ini akan membentuk kepribadian, pandangan, dan perilaku sosial mereka.

Berikut beberapa ciri Generasi Beta yang membedakannya dengan generasi Millennial dan Boomers, dilansir laman Eunice Hanoi. 1. Perspektif global

Generasi eksperimental dapat menekankan fokusnya pada beberapa hal. Dari keragaman dan integrasi budaya dan perspektif global hingga adaptasi terhadap dunia yang bersatu. 2. Kefasihan teknologi canggih

Generasi Beta juga dikatakan memiliki akses dan kemampuan yang lebih besar dalam menggunakan teknologi canggih seperti kecerdasan buatan, realitas virtual, dan Internet of Things (IoT). 3. Fokus pada keberlanjutan

Menghadapi dampak signifikan dari meningkatnya permasalahan lingkungan, Generasi Beta menghargai konsumsi yang etis, keberlanjutan, dan pengambilan keputusan yang menghargai lingkungan. 4. Fleksibilitas dan fleksibilitas

Generasi ini juga dapat mengembangkan kekuatan dan fleksibilitas lebih dibandingkan generasi sebelumnya. Alasannya adalah mereka beradaptasi dengan perubahan sosial dan teknologi yang besar. 5. Pembelajaran yang dipersonalisasi

Pada generasi beta, teknologi adaptif mengadaptasi pengalaman belajar siswa dengan metode pembelajaran tradisional, menjauh dari metode tradisional generasi sebelumnya.

Dampak kecerdasan/teknologi buatan terhadap perilaku generasi beta

Generasi beta juga akan berkembang di dunia yang berkaitan dengan kecerdasan buatan dan teknologi. Fakta ini membentuk karakter Generasi Beta dalam banyak hal. Diantaranya sebagai berikut: 1. Garis kehidupan kerja yang tidak jelas

Otomatisasi AI dapat mengganggu cara kerja tradisional, sehingga menghasilkan pekerjaan yang fleksibel dan berorientasi pada tindakan. 

Hal ini dapat menimbulkan budaya kerja yang “selalu aktif”, memerlukan fleksibilitas, dan berpotensi mengganggu kehidupan kerja. 2. Kreativitas tanpa akhir, didukung oleh kecerdasan buatan

Melalui paparan konten yang dihasilkan AI, Gen Beta akan berpikir kreatif, menggunakan alat AI untuk berkreasi, bercerita, dan memecahkan masalah. 

Mereka memanfaatkan alat pengajaran yang disesuaikan dengan gaya belajar seseorang atau guru berbasis AI yang menciptakan pengalaman menarik. 3. Belajar di luar tembok

80% Generasi Beta belajar secara online, sementara kecerdasan buatan merevolusi pendidikan. 

Misalnya, melalui simulasi interaktif, guru yang menggunakan kecerdasan buatan memecahkan masalah dalam mengakses informasi kompleks lebih cepat daripada teks.  4. Pintar menggunakan ponsel, namun mudah stres

Penggunaan ponsel pintar yang ekstensif menentukan pola konsumsi informasi dan komunikasi Beta. Meskipun aplikasi yang didukung AI dapat memberikan kemudahan dan informasi, kekhawatiran tentang perbandingan media sosial dan informasi yang berlebihan bisa menjadi hal yang umum. 5. Karyawan yang sadar sosial

Melihat efektivitas teknologi di masyarakat dapat menjadikan Generasi Beta peduli terhadap nilai-nilai perusahaan. 

Mereka dapat memilih perusahaan yang berdedikasi pada keberlanjutan, praktik data etis, dan praktik sosial yang baik.

(vpn)