Jakarta – 10 contoh teks deskriptif pendek lengkap dengan strukturnya. Teks deskriptif adalah teks yang gagasan pokoknya diungkapkan melalui uraian yang sangat rinci tentang suatu objek, tempat, atau peristiwa tertentu.
Tujuan teks deskriptif adalah membuat pembaca mengalami apa yang dijelaskan dalam teks secara fisik, emosional, dan fisik.
Teks deskriptif juga mempunyai struktur tertulis, sebagai berikut:
1. Judul : merupakan bagian pertama yang menentukan isi teks.
Identifikasi: artinya mengidentifikasi deskripsi barang.
Deskripsi: berarti uraian tentang sifat-sifat suatu benda, pengelompokannya berdasarkan jenis, atau uraian bagian-bagian suatu benda dengan uraian definisinya.
Kesimpulan atau kesan: Sebuah teks mempunyai kesimpulan umum.
Contoh teks deskripsi
Judul: Tari Jaipong
Tari Jaipong
Tari Jaipong merupakan salah satu bentuk kesenian Sudan yang berkembang di daerah Karwang dan Bandung. Tarian ini merupakan gabungan dari tari Banjet, tari Pencak Silat, tari Wayang Golek, tari Ropeng dan tari Ketuk Tilu. Tari Jaipong ditampilkan pada saat acara-acara penting seperti penyambutan tamu dari luar negeri.
Tari Jaipong dapat dibawakan oleh semua jenis kelamin atau dapat dilakukan oleh laki-laki maupun perempuan. Penari biasanya memakai alat peraga seperti atasan (apok), kain panjang (sinjang), selendang (sampur).
Tari Jaipong terdiri dari gendang, kekrek, gong, rebab, tap tap dan sinden. Tarian ini sangat energik dengan ketukan yang cepat. Gerakan pinggul yang menghentak, lengan yang mengayun, dan pandangan mata yang tajam merupakan ciri khas gerak tari Jaipong.
Meskipun Jaipong dianggap sebagai tarian tradisional, namun disukai semua orang. Tarian ini juga sudah berkali-kali dipentaskan di negara tetangga. Harapannya generasi penerus akan mengingat tarian ini.
Definisi Komposisi:
Pendahuluan: Paragraf pertama teks deskriptif menjelaskan bagaimana tari Jaipong muncul.
Deskripsi Episode: Pada paragraf 2-3 penulis menguraikan secara detail alat peraga, gerak dan orang yang dapat menampilkan tari Jepong.
Kesimpulan: Pada paragraf 4 penulis memberikan kesimpulan dan harapan tentang tari Jaipong.
2. Judul: Rumah Tongkonan
Rumah Tongkonan
Rumah Tongkonan merupakan rumah adat peninggalan Sulawesi Selatan yang berasal dari kata “tongkon” yang berarti “menempati” atau “tempat duduk”. Sebab, dulunya rumah-rumah tersebut merupakan tempat berkumpulnya para bangsawan Toraja untuk saling berbincang. Rumah berfungsi sebagai pusat pemerintahan, kekuasaan adat dan tumbuhnya kehidupan sosial budaya masyarakat Toraja.
Atap Rumah Tongkonan mempunyai bentuk melengkung menyerupai tanduk kerbau atau perahu. Bambu membentuk atap. Bagian depannya dihiasi deretan tanduk kerbau. Ijuk berwarna hitam menutupi bagian atas. Bagian bawah rumah biasanya digunakan untuk memelihara kerbau. Ada area untuk tidur dan menggunakan ruang dapur. Bangunan ini semakin indah dengan ukiran di setiap bagiannya. Garis lengkung yang serasi menjadi motif ukiran ini.
Perbedaan spasial di Tongkonan mempunyai konsekuensi sosial dan ekonomi. Semakin banyak ruangan maka semakin tinggi pula Tongkonannya. Tangga dan pintu ditempatkan sesuai dengan kepercayaan Toraja. Corak-corak indah pada Tongkonan juga mempunyai makna sosial, ekonomi, dan keagamaan yang magis, terutama jika dikaitkan dengan kehidupan nyata masyarakat Toraja.
Indonesia mempunyai warisan budaya yang sangat kaya. Kami bangga memiliki warisan budaya dengan nilai seni yang luar biasa dan unik. Rumah adat Tongkonan merupakan warisan budaya yang harus dilindungi.
Definisi Komposisi:
Pendahuluan: Paragraf pertama membahas tentang sejarah Rumah Tongkonan dan gambaran umum.
Deskripsi Episode: Episode 2 dan 3 membahas Rumah Tongkonan secara detail, meliputi bahan, ukiran, dekorasi langit-langit, dan tata ruangan.
Kesimpulan: Paragraf 4 membahas tentang kesan penulis terhadap Rumah Tongkonan yang patut dilindungi sebagai warisan budaya Indonesia.