Minuman berprotein atau susu berprotein belakangan ini sedang populer di kalangan masyarakat umum, termasuk generasi Z. Minuman sehat ini banyak dikonsumsi sebagai pelengkap olahraga.

Minuman berprotein ini juga sering dikonsumsi saat anak muda pergi ke gym atau angkat beban untuk mengoptimalkan massa otot. Namun ternyata minuman berprotein ini juga cocok dikonsumsi saat diet.

Berikut manfaat konsumsi minuman berprotein bagi Gen Z saat diet:

1. Periksa gula darah Anda

Prof Dr Forester, Dewan Penasihat Nutrisi Herbalife, mengatakan bahwa minuman berprotein membantu memenuhi kebutuhan protein harian dalam tubuh sehingga mengontrol nafsu makan.

“Protein mengontrol nafsu makan sehingga Anda merasa kenyang. “Jika kita mengkonsumsinya dalam jumlah yang cukup maka kadar gulanya bisa terkontrol,” kata Prof. Forester baru-baru ini pada media peluncuran F1 Shake Mix Café Latte di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan. 

2. Kendalikan nafsu makan dan turunkan berat badan

Prof Lesníci mengatakan, rata-rata kebutuhan protein adalah sekitar 65 gram per hari untuk pria dan 60 gram per hari untuk wanita, sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 29 Tahun 2019. Namun, kebutuhan tersebut mungkin lebih tinggi pada orang yang aktif secara fisik. , seperti para atlet, atau bagi mereka yang ingin menambah massa otot.

Dengan pengendalian nafsu makan yang baik tentu saja akan berdampak pada berat badan dan lingkar perut. Untuk itu, penting bagi Gen Z untuk mengonsumsi protein dari minuman untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Protein akan membantu Anda kenyang lebih lama sehingga mengurangi lingkar perut Anda,” kata Prof Lesník.

3. Baik dikonsumsi setelah berolahraga

Konsumsi susu berprotein juga sangat baik setelah melakukan aktivitas fisik atau angkat badan. Mengonsumsi minuman berprotein dalam jumlah yang tepat dapat membantu memaksimalkan massa otot. 

“Protein terus-menerus dibuat dan dipecah. Artinya, jika kita lebih banyak melakukan aktivitas fisik, maka proses pemecahan protein juga akan semakin sering. “Bagi yang melakukan aktivitas fisik, kebutuhan proteinnya akan meningkat,” ujarnya.

(tty)