Ada 3 pebulutangkis yang ingin berangkat ke negara yang kurang sukses namun tetap bisa bersinar. Para pebulutangkis ini berpindah kewarganegaraan karena berbagai alasan, ada yang mengikuti negara pasangannya karena mengagumi negara barunya, ada pula yang merasa kesulitan berkompetisi di negara asalnya.

Apapun alasannya, mereka dengan senang hati membela negara barunya. Dan, dengan negara barunya, para atlet dalam daftar ini terus bersinar. Jadi siapa mereka?

Pebulutangkis di sini kurang sukses tapi tetap ingin ke negara besar.

3.Lim Xiaoqing

Lim Xiaoqing adalah pemain Bulu Tangkis yang unik karena ia bermain di tunggal putri dan ganda putri. Dia awalnya mengadvokasi Tiongkok, namun karena persaingan yang ketat di negara asalnya, Lim Xiaoqing memilih untuk mengubah kewarganegaraannya ke Swedia pada awal tahun 1990an.

Keputusan Lim Xiaoqing untuk pergi ke Swedia pun membuahkan hasil. Pasalnya, pemain sukses di akhir tahun 1980an hingga pertengahan 90an bisa menjadi legenda Bulutangkis Swedia.

Saat mewakili Swedia, Lim Xiaoqing memenangkan berbagai gelar Super Series. Termasuk Kejuaraan Ganda Dunia Wanita 1993 bersama Kristina Magnusson.

2.Pi Hongyan

Seperti Lim Xiaoqing, Pi Hongyan memilih hengkang dari China karena ketatnya persaingan di Negeri Tirai Bambu. Bedanya, Pi Hongyan memilih memperkuat Negara Prancis.

Pi Hongyan telah meraih beberapa gelar sejak mengejar Prancis di Super Series. Termasuk meraih 1 medali perak dan 2 perunggu di Kejuaraan Eropa.

1.Mia Audina

Mia Audina merupakan mantan pemain Bulu Tangkis asal Indonesia yang memutuskan untuk pindah kewarganegaraan ke Belanda. Pemain tunggal putri Mia Audina akan menggantikan Susi Susanti.

Saat masih bermain di Indonesia, Mia Audina berhasil meraih Piala Uber 1994 dan meraih medali perak di Olimpiade Atlanta 1996. Setahun kemudian, Mia mengubah kewarganegaraannya, begitu pula suaminya.

Prestasi Mia Audina tak surut sejak membela Belanda. Mia Audina memenangkan beberapa gelar di Kejuaraan Eropa 2004, termasuk dua medali emas di tunggal putri dan ganda putri.

Yang terbaik adalah memenangkan medali perak Olimpiade lainnya. Mia Audina membantu Belanda meraih medali perak di Olimpiade Athena 2004.

(RNR)