JAKARTA – Israel menyerang Iran pada Sabtu (26/10/2024) lalu, sehingga meningkatkan hubungan kedua negara. Menurut New York Times, serangan itu merupakan respons terhadap serangan rudal besar-besaran Iran terhadap Israel pada 1 Oktober, yang menurut Iran merupakan respons terhadap serangan Israel terhadap pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran dan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah di Beirut.
Israel menggunakan pesawat tempur untuk menyerang sekitar 20 lokasi militer, termasuk baterai pertahanan udara, stasiun radar, dan pembangkit listrik.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepada BBC bahwa Israel telah berhasil mengganggu sistem pertahanan udara Iran dan menghentikan rudal balistik Iran. Dia mengatakan serangan itu melemahkan kemampuan pertahanan Iran serta kemampuan produksi rudalnya. Netanyahu menambahkan bahwa oposisi jelas, kuat dan berhasil mencapai tujuannya. Lantas, rudal apa yang digunakan Israel untuk menyerang Iran? Rudal yang digunakan Israel untuk menyerang Iran” 1. Rudal balistik
Menurut The Warzone, Israel menyerang Iran menggunakan rudal dari udara. Rudal ini dirancang untuk mencapai sasaran yang jauh tanpa memasuki wilayah udara Iran. Hal ini memungkinkan Israel untuk menyerang sasaran dari jauh dengan akurasi tinggi dan kekuatan dahsyat, serta sulit untuk dicegat.
Beberapa bukti dalam video dan gambar di media sosial menunjukkan bahwa pendorong roket Israel ditemukan di Irak, dekat perbatasan Iran-Irak, setelah serangan tersebut. Jenis senjata yang digunakan seperti rudal Rock and Air LORA menunjukkan bahwa Israel mampu menghantam sasaran jarak jauh dengan rudal yang sangat sulit dicegat.
Jordan menambahkan bahwa mereka tidak mengizinkan lalu lintas udara di wilayah udaranya, sehingga Israel menggunakan rute melalui Irak untuk menembak jatuh rudal.
2. Rudal jelajah
Menurut Eurasian Times, Israel melancarkan serangan dengan menghancurkan radar di Suriah dan Irak untuk “membosankan” pertahanan udara awal Iran. Serangan ini membuka jalan bagi serangan berikutnya terhadap pangkalan militer Iran.
Kemudian, serangan menghantam pabrik-pabrik di Teheran dan Karaji, serta pabrik-pabrik rudal. Angkatan Udara Israel menargetkan lokasi rudal yang sebelumnya ditembakkan oleh Israel, serta rudal permukaan-ke-permukaan dan pertahanan lainnya untuk menghentikan manuver Israel di wilayah udara Iran.
Operasi ini dilakukan dalam tiga gelombang dengan menggunakan lebih dari 100 pesawat tempur, termasuk pesawat siluman F-35 kelima. Serangannya mencapai 2.000 mil, yang membutuhkan penggunaan bensin dalam jumlah sedang. Israel menggunakan roket yang sangat efektif yang menyebabkan ledakan besar di berbagai wilayah Teheran. 3. Listrik jangka panjang
Menurut Sky News, beberapa pesawat tempur Israel, termasuk F-35, F-16, dan F-15, terbang lebih dari 1.000 mil untuk menyerang sasaran di Iran. Di antara target utamanya adalah sistem pertahanan udara S-300 Rusia, radar dan sistem pertahanan lainnya.
Dalam operasi ini, pesawat tempur didukung oleh pesawat pengisi bahan bakar dan pengintai. Mereka berjalan lama, mengisi bahan bakar di tengah jalan, dan melintasi pesawat berbahaya. Pesawat ini menggunakan rudal balistik, yaitu rudal jarak jauh yang dapat diluncurkan dari luar wilayah udara Iran sehingga dapat mencapai sasarannya tanpa memasuki wilayah Iran.
(dk)