GAZA – Infrastruktur sipil, termasuk rumah, rumah sakit, gereja dan masjid, telah menjadi sasaran sejak dimulainya serangan Israel di Gaza. Bangunan itu dibom oleh militer Israel. 

Menurut TRT World, Hamas, sebuah kelompok militan Palestina, telah meminta UNESCO untuk melindungi warisan keagamaan dan bangunan bersejarah di Gaza. Lebih dari 40.000 orang tewas dalam pemboman Israel, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak dan wanita. 

Laporan pemerintah Gaza menyebutkan Israel menghancurkan lebih dari 600 masjid dan tiga gereja, serta puluhan monumen budaya. Serangan terhadap sinagoga adalah kejahatan perang menurut hukum internasional. Namun, Israel sejauh ini dibebaskan dari sanksi atas kejahatan tersebut karena perlindungan negara-negara Barat. 

Menurut berbagai sumber, beberapa tempat ibadah di Gaza hancur akibat serangan tersebut. Inilah 3 Tempat Ibadah di Gaza yang Dihancurkan Israel: Masjid Al-Hassain

Menurut Palestine Chronicle, masjid Al-Hassaina dihancurkan oleh bom Israel pada November 2023. Salah Haroun, warga Gaza, merasakan kehilangan spiritual yang mendalam akibat rusaknya masjid ini, terutama saat bulan Ramadhan. 

Masjid Al-Hassaina terletak di pintu masuk pelabuhan Kota Gaza dan dikenal sebagai salah satu masjid terindah di wilayah tersebut. Salah Haroun, dari kamp pengungsi Al-Nuseirat, mengenang bahwa dia dan teman-temannya menghabiskan enam tahun terakhir untuk melaksanakan salat magrib dan itikaf di masjid. 

Masjid ini merupakan tempat berkumpulnya banyak orang untuk melaksanakan salat pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan yang mempunyai arti penting dalam Islam. Harun menceritakan betapa indahnya suara Imam Ahmad Safadi, dan betapa damainya suasana di dalam masjid membuat mereka merasa nyaman saat melaksanakan salat. Pada malam tanggal 27 Ramadhan yang dianggap sebagai malam Qadr, masjid ini ramai dikunjungi umat dari segala usia. Mereka disambut dengan hangat dan diberi makanan ringan sebelum sahur.

Harun kaget saat melihat gambar masjid yang hancur akibat serangan Israel. Ia sangat sedih dengan hilangnya tempat ibadah yang sangat penting bagi masyarakat. Duka karena kehilangan masjid ini bercampur dengan duka karena kehilangan sahabat dan anggota keluarga lainnya. Masjid Umar

Menurut Convesation, Masjid Umari di Gaza sebagian besar hancur akibat bom Israel pada 8 Desember 2023. Masjid ini adalah salah satu masjid tertua di wilayah tersebut dan merupakan landmark favorit warga Gaza. 

Masjid ini pertama kali dibangun pada awal abad ke-7 dan diberi nama sesuai dengan nama khalifah Islam kedua, Umar bin al-Khattab, penerus Nabi Muhammad SAW dan pemimpin umat Islam yang pertama. Masjid Umari adalah salah satu dari lebih dari 200 monumen kuno yang rusak atau hancur akibat serangan Israel menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Gereja Ortodoks Yunani Saint Porphyry

Menurut Al Jazeera, Gereja Ortodoks Yunani St. Porphyry di Kota Gaza telah menjadi tempat perlindungan bagi orang-orang yang terpaksa mengungsi. Namun serangan udara Israel pada 20 Oktober 2023 menyebabkan banyak korban jiwa dan luka-luka di dalam gereja. Menurut Kementerian Dalam Negeri Gaza, setidaknya 16 warga Kristen Palestina tewas dalam serangan itu.

Para saksi mata melaporkan bahwa serangan itu tampaknya ditujukan pada sasaran di dekat gereja abad ke-12 tempat banyak warga Gaza dari berbagai agama mencari perlindungan. Israel mengklaim bahwa serangan mereka terjadi pada pusat komando yang terlibat dalam penembakan roket ke Israel, dan mereka mengakui bahwa serangan tersebut merusak dinding gereja.

Dibangun sekitar tahun 1150, Gereja St. Porphyry adalah gereja tertua di Gaza dan telah menjadi tempat perlindungan bagi orang-orang yang berbeda agama selama bertahun-tahun. Patriarkat Ortodoks Yunani Yerusalem mengutuk keras serangan tersebut.  Patriarkat Ortodoks Yunani di Yerusalem menganggap serangan terhadap gereja dan tempat penampungan sipil sebagai kejahatan perang. Sementara itu, Israel menyebut Hamas sengaja menempatkan asetnya di wilayah sipil agar masyarakat Gaza menjadi tameng manusia.  

(kesalahan)