IRAN – Iran telah menembakkan ratusan rudal ke Israel, dan beberapa di antaranya mengenai wilayah Israel. Ini adalah serangan kedua Iran tahun ini, setelah negara itu menembakkan ratusan rudal dan drone ke Israel pada bulan April.

Pejabat militer Israel mengatakan serangan tampaknya sudah berakhir dan tidak ada ancaman lebih lanjut dari Iran saat ini. Namun belum diketahui bagaimana kerusakannya. Perdana Menteri Israel (PM), Benjamin Netanyahu, memperingatkan konsekuensi pasca serangan tersebut.

Berikut empat fakta serangan Iran terhadap Israel:

1. Seberapa besar serangan terhadap Iran?

Militer Israel mengatakan Iran telah menembakkan sekitar 180 rudal ke Israel. Ini akan menjadi serangan yang sedikit lebih besar dibandingkan serangan pada bulan April, yang melibatkan sekitar 110 roket dan 30 rudal permukaan ke udara yang ditembakkan ke Israel.

Video siaran Israel tampak menunjukkan beberapa roket terbang di atas wilayah Tel Aviv sesaat sebelum pukul 19:45 waktu setempat (16:45 GMT).

Seorang pejabat pertahanan Israel mengatakan sebagian besar rudal ditembakkan oleh pertahanan udara Israel. Sementara itu, koresponden BBC di Yerusalem mengatakan beberapa pangkalan militer mungkin terkena serangan, dan restoran serta sekolah juga terkena dampaknya.

Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran mengatakan 90% dari rudal tersebut mencapai sasarannya, dan mengatakan rudal hipersonik tersebut digunakan untuk pertama kalinya. Sumber IRGC mengatakan tiga unit militer Israel menjadi sasaran.

Pejabat keamanan Palestina di kota Jericho, Tepi Barat, mengatakan satu orang tewas dalam perang dengan Iran.

Menurut wartawan AFP, yang berbicara dengan gubernur kota, Hussein Hamayel, kematian tersebut disebabkan oleh jatuhnya puing-puing roket.

Para pejabat Israel melaporkan tidak ada korban luka serius dalam serangan hari Selasa itu, namun petugas medis Israel mengatakan dua orang menderita luka ringan akibat pecahan peluru.

2. Mengapa Iran menyerang Israel?

Garda Revolusi mengatakan serangan itu merupakan respons Israel terhadap pembunuhan salah satu komandan tertinggi dan pemimpin pemberontak dukungan Iran di wilayah tersebut.

Garda Revolusi dilaporkan membunuh komandan Hizbullah Hassan Nasrallah dan komandan Garda Revolusi Abbas Nilforoshan di ibu kota Lebanon, Beirut, pada 27 September.

Garda Revolusi juga mengklaim pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada bulan Juli. Meskipun Israel belum menerima tanggung jawab atas kematian Haniyeh, namun diyakini merekalah yang bertanggung jawab.

Seorang pejabat Iran mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa Pemimpin Tertinggi negaranya, Ayatollah Ali Khamenei, secara pribadi memerintahkan serangan pada Selasa (1/10/2024).

Iran tidak mengakui hak Israel untuk hidup dan ingin mengakhirinya. Iran telah mendukung organisasi militan yang menentang Israel selama bertahun-tahun.

Israel percaya bahwa Iran adalah ancaman nyata dan telah menghabiskan waktu bertahun-tahun bekerja secara diam-diam melawan Teheran.

3. Apa yang akan dilakukan sekutu Israel?

Presiden AS Joe Biden menegaskan kembali dukungan AS untuk Israel setelah serangan rudal tersebut, dengan mengatakan bahwa Israel telah dikalahkan dan tidak efektif.

Dia memerintahkan pasukannya masuk ke wilayah tersebut untuk membantu membela Israel dan menembak jatuh rudal Iran. Juru bicara Pentagon mengatakan kapal perusak Angkatan Laut AS menembakkan sekitar selusin rudal ke rudal Iran yang ditujukan ke Israel.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menegaskan bahwa AS telah berulang kali melakukan intervensi dan mengutuk serangan Iran.

Menteri Pertahanan John Healey mengatakan militer Inggris telah mengambil tindakan untuk mencoba mencegah eskalasi pada Selasa malam (1/10/2024), tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Perdana Menteri (PM) Inggris Sir Keir Starmer mengatakan bahwa Inggris mendukung Israel dan mengakui haknya untuk membela diri.

Prancis dan Jepang juga mengutuk serangan Iran dan meminta semua pihak untuk menahan diri dari eskalasi.

4. Apa yang terjadi selanjutnya?

Netanyahu mengatakan Iran melakukan kesalahan besar dan akan menanggung akibatnya.

“Kami punya rencana, dan kami akan bekerja di tempat dan waktu yang telah kami putuskan,” kata juru bicara IDF Daniel Haggari.

Garda Revolusi Iran mengatakan respons Teheran bisa sangat buruk jika Israel membalas.

Sementara itu, militer Israel melancarkan serangan udara baru di Beirut terhadap sasaran Hizbullah semalam setelah memperingatkan masyarakat untuk mengevakuasi wilayah selatan kota tempat kelompok tersebut bermarkas.

(ssst)