IRAN – Islam Syiah adalah cabang Islam terbesar kedua. Doktrin ini berpendapat bahwa Nabi Muhammad SAW mengangkat Ali bin Abi Thalib sebagai penggantinya dan Imam sebagai pemimpin spiritual dan politiknya. Kaum Syiah percaya bahwa mereka memiliki kekuatan spiritual dan politik khusus atas umat Islam.

Peristiwa seperti kesyahidan Hussein pada Pertempuran Karbala pada tahun 680 juga membentuk identitas Syiah, menjadikannya sebagai kelompok agama dengan ritual dan ingatan kolektif yang spesifik.

Sekitar 10-15% umat Islam di dunia termasuk dalam kategori ini. Meskipun ada banyak sekte dalam Syiah, Dua Belas Imam Syiah adalah sekte terbesar dan paling berpengaruh, mencakup sekitar 85% dari seluruh Syiah. Di bawah ini adalah negara-negara yang menurut berbagai sumber, mayoritas penduduknya menganut aliran Syiah:

1. Iran

Menurut Iran Safar, Iran merupakan negara yang mayoritas penduduknya menganut agama Syiah. Sekitar 89% dari total populasi Muslim di Iran adalah penganut Syiah, menjadikannya cabang utama Islam. Kebanyakan penganut Syiah di Iran adalah anggota sekte Dua Belas, yang percaya pada penunjukan dua belas imam oleh Tuhan.

Islam masuk ke Iran pada abad ke-7 M, ketika sebagian besar masyarakat Iran awalnya beragama Sunni. Namun, pada abad ke-16, Syiah mulai berkembang dan menjadi kekuatan politik dan agama yang penting. Saat ini, Islam Syiah mempengaruhi hampir setiap aspek masyarakat Iran, termasuk hukum dan budaya.

Syiah bukan hanya sebuah agama di Iran, tetapi juga merupakan elemen penting dari identitas nasional. Karena pengaruh politik dan spiritual Syiah, Iran dikenal sebagai pusat agama ini di dunia. Praktik keagamaan Syiah yang mengakar kuat di masyarakat Iran telah menciptakan banyak tempat suci yang menjadi tujuan peziarah dari berbagai negara.

2. Irak

Selaras dengan Britannica, seperti komunitas Syiah di Iran, Syiah di Irak juga menganut sekte Dua Belas. Meskipun Iran dikenal sebagai republik Islam Syiah yang besar, Irak juga memainkan peran penting sebagai pusat fisik dan spiritual Syiah di dunia Islam. Dua kota suci utama Syiah, Najaf dan Karbala, terletak di Irak selatan.

Selain itu, Kūfah, sebuah kota yang terletak di Irak, dekat kota Najaf, juga dihormati karena di sinilah Ali bin Abi Thalib, khalifah keempat, dibunuh pada abad ke-7. Sāmarrāʾ adalah sebuah kota di utara, dekat Bagdad, juga sangat penting bagi kaum Syiah karena Muhammad al-Mahdi al-Hujjah, Imam ke-12 doktrin Syiah, tinggal di sana sebelum dia menghilang secara misterius.

Pada masa pra-modern, Irak bagian selatan dan timur merupakan tempat pertemuan budaya dan agama bagi dunia Arab dan Syiah Persia. Para ulama bergerak bebas di antara kedua wilayah ini. Hingga saat ini, banyak ulama terkenal Iran yang belajar atau mengajar di madrasah-madrasah besar di Najaf dan Karbala. Misalnya, Ayatollah Ruhollah Khomeini menghabiskan waktu bertahun-tahun di pengasingan dalam pengajaran Najaf.

3. Azerbaijan

Menurut Wikipedia, Islam adalah agama utama di Azerbaijan, namun negara tersebut dikenal sebagai negara paling misterius di dunia Muslim. Menurut perkiraan pemerintah, populasi Muslim di Azerbaijan berjumlah sekitar 55–65% Syiah dan 35–45% Sunni, meskipun perbedaan ini tidak dihitung secara resmi. Hubungan antara Azerbaijan Syiah dan Iran, sebagai negara tetangga yang didominasi oleh kelompok Syiah, tidak begitu erat, terutama sejak pertengahan tahun 1990-an.

Islam Syiah di Azerbaijan banyak ditemukan di wilayah barat, tengah dan selatan, dengan kota-kota di sekitar Baku dan wilayah Lankaran menjadi pusat kekuasaan Syiah. Peran Islam dalam politik dan kehidupan sehari-hari di Azerbaijan sangat kecil. Meski mayoritas penduduknya beragama Islam, namun hanya sedikit dari mereka yang memiliki pengetahuan dasar tentang rukun ajaran Islam. Bagi banyak warga Azerbaijan, hubungan dengan Islam lebih berkaitan dengan identitas etnis atau nasional, bukan sekadar agama. Meski sebagian besar masih mengidentifikasi diri sebagai Muslim, masyarakat Azerbaijan tetap relatif sekuler setelah jatuhnya Uni Soviet.

Pemerintah Azerbaijan mempunyai pendirian sekuler, dan konstitusi juga mengakui Azerbaijan sebagai negara sekuler. Dalam upaya untuk meningkatkan partisipasi beragama, pemerintah melarang pemakaian jilbab di sekolah dan mengusulkan perubahan baru pada hukum agama.

4.Bahrain

Berdasarkan data Wikipedia, mayoritas penduduk Bahrain adalah Muslim Syiah, yang diperkirakan berjumlah sekitar 55–60% dari populasi Muslim Bahrain. Namun, keluarga kerajaan Bahrain Al Khalifa, yang memerintah sejak 1783, menganut Islam Sunni. Meskipun sebagian besar masjid besar di Bahrain dihuni oleh umat Syiah, pemerintahan negara tersebut dikendalikan oleh penguasa Sunni.

Pada tahun 1979, diperkirakan sekitar 55% warga Bahrain adalah penganut Syiah. Namun jumlah ini menurun karena meningkatnya naturalisasi migran Sunni. Menurut data resmi terbaru tahun 2011, sekitar 51% warga Bahrain adalah Sunni, sementara populasi Syiah menurun menjadi sekitar 49%.

(ssst)