6 pebulu tangkis terberat yang pernah dihadapi Hendra Setiawan akan diulas Okezone. Salah satunya Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Hendra Setiawan menjadi salah satu pemain legendaris di dunia bulu tangkis Tanah Air. Hendra meraih kesuksesan besar lewat duetnya dengan beberapa pemain hebat Indonesia seperti Markis Kido dan Mohammad Ahsan.
Sederet kesuksesan manis diraihnya, di antaranya medali emas Olimpiade di Beijing pada 2008 dan empat kali menjadi juara dunia. Prestasi tersebut diraih saat berduet dengan Markis Kido dan Ahsan.
Kini, Hendra sudah memastikan akan pensiun. Turnamen Indonesia Masters 2025 dipastikan menjadi penampilan terakhirnya. Sepanjang karirnya, Hendra juga memiliki beberapa lawan yang sangat sulit dihadapinya. siapa mereka
Melaporkan dari PB Djarum, Selasa (10/12/2024), berikut 6 pebulu tangkis terberat yang pernah dihadapi Hendra Setiawan:
6. Fu Haifeng/Zhang Nan (Tiongkok)
Salah satu pebulu tangkis terberat yang pernah dihadapi Hendra Setiawan adalah Fu Haifeng/Zhang Nan. Mereka adalah salah satu pasangan terbaik yang pernah dimiliki Tiongkok. Bagi Hendra, menghadapi Fu Haifeng/Zhang Nan bukanlah hal yang mudah karena mereka sangat pandai mengcover lapangan dan juga memiliki serangan yang mematikan.
“Pasangan ini sangat bagus dalam mengcover lapangan, tidak mudah mati dan serangannya juga bagus. Permainan bolanya bagus, tidak mungkin, kata Hendra dikutip dari laman PB Djarum.
“Saya pikir kombinasi Fu Haifeng dan Zhang Nan lebih sulit dibandingkan saat Fu Haifeng bersama Kai Yun, jadi dia menangani banyak hal di lapangan. Sedangkan saat melawan kami, performa Cai Yun mulai menurun,” lanjutnya.
5. Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong (Korea Selatan)
Lalu ada nama Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong. Ini adalah ganda putra Korea Selatan. Menurut Hendra, pasangan ini bermain sangat keras dan tidak mudah menyerah sehingga sulit meraih kemenangan.
“Pasangan yang gigih dan tidak mudah menyerah. Sulit untuk mengalahkan mereka. “Dari 13 kali pertemuan kami, Lee/Yoo sudah menang tujuh kali dibandingkan kami yang enam kali menang,” kata Hendra.
“Tentu yang paling menarik adalah ketika kami berhasil mengalahkan mereka di final Asian Games 2014. Kami bermain rubber game dan akhirnya menang. Di sana saya puas bisa mengalahkan pemain terbaik dunia di kandang sendiri, lanjutnya.
4. Cai Yun/Fu Haifeng (Tiongkok)
Selain duet Fu Haifeng dengan Zhang Nan, Hendra juga kesulitan menghadapi duo Cai Yun/Fu Haifeng. Salah satu pertandingan mereka terjadi di final Olimpiade Beijing 2008. Beruntung saat itu, Hendra yang berduet dengan Markis Kido berhasil meraih medali emas.
“Saya masih ingat final Olimpiade Beijing 2008. Kami kalah di set pertama. Di set kedua kami menyerah. Saat itu Mas Sigit (pelatih ganda putra papan atas) sedang berteriak, jangan menyerah, jangan menyerah. “Karena secara strategis tentu kami tidak bisa bangkit, mereka mengalahkan kami di set pertama,” kenang Hendra.
Mungkin karena mereka sangat percaya diri setelah unggul sejauh ini di set pertama, justru menjadi bumerang bagi mereka. Saya akui mereka adalah pasangan pemain yang cepat dan mantap. Apalagi serangannya sangat berbahaya dan bervariasi, lanjutnya.
3. Lee Yong Dae/Jung Jae Sung (Korea Selatan)
Seperti sebelumnya, Hendra juga kesulitan menghadapi Lee Yong Dae saat berduet dengan Jung Jae Sung. Pasalnya pasangan Korea Selatan ini mempunyai pertahanan kuat yang sulit ditembus.
“Mereka pasangan yang kuat, pertahanannya tidak mudah ditembus. Terutama Yong Dae. Dia adalah pemain yang luar biasa, baik berpasangan dengan siapa pun (ganda putra atau campuran), dia bisa mengimbanginya. Saya juga sedih karena Jung Jae Sung meninggal. Dia pemain yang disiplin, pertahanannya sangat kuat!” kata Hendra.
2. Koo Kien Keat/Tan Boon Heong (Malaysia)
Sedangkan untuk pasangan asal Malaysia ada nama Koo Kien Keat/Tan Boon Heong. Hendra bahkan mengaku takut menghadapi pasangan ini karena menakutkan dan sulit dikalahkan.
“Saya khawatir saya menemukan Koo Kien Keat/Tan Boon Heong. Mengerikan. Sulit sekali bagi saya untuk mengalahkan mereka. Saya ingat di Piala Dunia 2007 mereka juga menjadi tuan rumah. Untungnya, kami berada di blok yang berbeda dan mereka kalah dari mereka.” Jepang, Shuichi Sakamoto/ Shintaro Ikeda,” kata Hendra.
1. Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (Indonesia)
Terakhir ada pasangan asal Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo. Dalam artikel yang diunggah tahun 2020, Hendra mengakui Marcus/Kevin adalah pasangan terbaik dunia saat itu.
Kehebatan Marcus/Kevin sulit ditandingi Hendra. Bahkan, dari 13 pertemuan, Hendra yang berduet dengan Ahsan hanya mampu dua kali mengalahkan Marcus/Kevin.
“Diakui atau tidak, suka atau tidak, merekalah yang terbaik saat ini. Mereka yang tercepat dan serangan mereka bagus. Selama saya mengenal mereka, saya hanya menang dua kali. Di Indonesia Open 2015 dan Malaysia Open 2016, sisanya kalah!” Ucap Hendra sambil tertawa.
(Djanti Virantika)