Dalam pemilihan presiden Amerika Serikat, meskipun setiap negara bagian memainkan peran penting, terdapat tujuh wilayah atau negara bagian, yang sering disebut “negara bagian berayun” atau “negara bagian medan pertempuran”. Daerah-daerah tersebut dinilai sangat penting karena hasil pemilu dapat menentukan siapa pemenang kursi presiden.
Nasib Kamala Harris dan Donald Trump akan ditentukan. Ketujuh negara bagian tersebut akan menjadi medan pertempuran utama yang hasilnya diperkirakan akan sangat dekat dan penuh ketidakpastian. Masing-masing negara bagian ini memiliki margin kesalahan yang sedikit, sehingga kemungkinan salah satu pihak menang atau kalah sangat tinggi. Berikut ini gambaran lebih dekat mengenai tujuh negara bagian yang masih belum menentukan pilihan (swing states) dalam pemilu mendatang: 7 Medan Pertempuran Kepresidenan AS 1. Pennsylvania (19 suara dari Electoral College)
Pennsylvania pernah dikenal sebagai negara bagian yang secara konsisten demokratis, namun negara bagian ini menjadi sangat kompetitif dalam pemilu baru-baru ini. Pada pemilu 2016, Trump menang tipis dengan selisih 0,7 poin persentase, namun pada tahun 2020, Biden berhasil menang dengan selisih 1,2 poin persentase. Dengan populasinya yang besar dan pentingnya sistem Electoral College, Pennsylvania akan menjadi faktor penentu dalam pemilu 2024.
Pada pemilu tahun 2020, negara bagian yang menjadi fokus Georgia sempat kontroversial, namun Biden menang tipis atas Georgia. Ketika demografi terus tumbuh dan terdiversifikasi, Georgia diperkirakan akan menjadi salah satu medan pertempuran paling sengit pada tahun 2024. 3. Carolina Utara (16 suara dari Electoral College)
North Carolina, yang mayoritas penduduknya berasal dari Partai Republik, hanya sekali memilih Partai Demokrat sejak tahun 1980. Namun, dengan pertumbuhan penduduk yang pesat dan beragam, Kamala Harris dan Partai Demokrat berharap bisa memenangkan pemilu 2024, khususnya di negara bagian. pemuda dan berbagai kelompok minoritas. 4. Michigan (15 suara Electoral College)
Michigan adalah negara bagian yang dulunya merupakan kubu Demokrat yang kuat. Namun pada pemilu 2016, Trump mampu mengalahkan Hillary Clinton di sini. Pada tahun 2020, Biden memenangkan kembali Michigan dengan dukungan signifikan dari pemilih buruh dan kulit hitam. Michigan akan kembali menjadi medan pertempuran penting pada tahun 2024. 5. Arizona (11 suara Electoral College)
Arizona, yang terkenal dengan Grand Canyon, adalah salah satu negara bagian yang paling dekat dengan Biden pada pemilu 2020 dengan 10.457 suara. Arizona akan tetap menjadi wilayah yang diperebutkan pada tahun 2024, dengan perubahan demografis yang menguntungkan Partai Demokrat, khususnya pemilih Hispanik dan generasi muda. 6. Wisconsin (10 suara dari Electoral College)
Pada tahun 2020, Biden memenangkan Wisconsin, yang bertanggung jawab atas kekalahan kampanye Hillary Clinton pada tahun 2016 karena kurangnya perhatian. Biden membalikkan kekalahannya dengan 21.000 suara. Negara bagian ini akan tetap menjadi medan pertempuran yang penting pada tahun 2024, namun selisihnya masih tipis. 7. Nevada (6 suara Electoral College)
Nevada, negara bagian berpenduduk sekitar 3,1 juta orang, belum memilih Partai Republik sejak tahun 2004 dan merupakan kubu Demokrat. Namun, dengan semakin besarnya dukungan terhadap Trump di kalangan pemilih Hispanik, kaum konservatif berpikir mereka mempunyai peluang untuk membalikkan tren tersebut. pemilu 2024.
(LAUT)