JAKARTA – 8 contoh esai pendek korupsi yang lengkap strukturnya bisa menjadi cara efektif mengkritisi isu korupsi dengan humor dan humor. Tulisan anekdot seringkali digunakan untuk menyampaikan pesan moral atau kritik sosial dengan cara yang sederhana namun pedih.
Dalam artikel ini Anda akan terkesima dengan contoh-contoh korupsi yang tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan pelajaran berharga. Setiap teks naratif disusun dalam suatu struktur yang memuat arah, ketegangan, reaksi, dan nada untuk memudahkan pembaca memahami maknanya.
8 contoh karangan narasi pendek tentang korupsi lengkap dengan strukturnya
1. Cerita: Koin Kopi Resmi
Panduan: Kantor pemerintahan setempat sedang memproses izin mendirikan bangunan rumah tersebut.
Masalah: Setelah berulang kali meminta, pejabat pemerintah berkata, “Jika tidak ada uang untuk membeli kopi, proses persetujuan akan memakan waktu lama.”
• Tanggapan: Warga juga membayar “uang kopi” dan izinnya langsung dicabut.
• Kada : “Ternyata tanpa kopi, petugas ketiduran dan lupa menyelesaikan urusannya.”
2. Narasi: Simbol itu penting
• Orientasi: Seorang pengusaha mendatangi petugas untuk meminta izin suatu proyek besar.
Masalah: Petugas berkata, “Saya bisa menandatangani SIM asalkan saya punya tanda terima.”
• Respon: Penjualnya bingung, “Resinya maksudnya apa?”
• Coda: Petugas berbisik, “Kwitansi amplop.”
3. Narasi: Persidangan korupsi
Orientasi: Seorang raja korup akhirnya diadili setelah sekian lama bersembunyi.
Permasalahan: Dalam persidangan, hakim memuji koruptor sebagai sosok yang santun dan dermawan, bahkan memberikan santunan kepada panti asuhan.
• Reaksi: Masyarakat kaget karena alih-alih hukuman berat, pelaku korupsi malah dihukum ringan.
Coda: “Ternyata belas kasihan berbasis korupsi bisa mengurangi hukuman.”