JAKARTA – 8 tanda anak ber-IQ rendah beserta alasannya, simak penjelasannya berikut ini. Anak dengan IQ (intelligence quotient) rendah mungkin menunjukkan gejala-gejala tertentu yang mempengaruhi perkembangannya. Beberapa gejala yang umum terlihat antara lain ketidakmampuan belajar, keterlambatan bicara, dan kurangnya rasa ingin tahu. Mereka juga sering menghadapi tantangan dalam berpikir logis, memahami konsekuensi atau hidup mandiri.

Namun skor ini hanya menunjukkan sebagian dari kemampuan Anda. IQ rendah biasanya di bawah 70 dan kecerdasan tinggi sekitar 130 atau lebih tinggi. Meski IQ merupakan angka yang tidak memperhitungkan seluruh aspek kecerdasan seseorang, namun perilaku tertentu mungkin mengindikasikan adanya masalah kognitif.

IQ (intelligence quotient) merupakan ukuran kemampuan intelektual seseorang, meliputi kemampuan memecahkan masalah, berpikir logis dan belajar. Anak-anak dengan IQ rendah mungkin mengalami kesulitan dalam berbagai bidang kehidupan sehari-hari. Penting bagi orang tua dan pendidik untuk mengenali tanda-tandanya sejak dini agar dapat memberikan dukungan yang tepat. 

Namun banyak hal yang dapat mempengaruhi IQ, seperti stres atau kurangnya pendidikan, sehingga tanda-tanda tersebut perlu dilihat dalam konteks yang jelas. Berikut 8 tanda yang biasa terlihat pada anak ber-IQ rendah dan beberapa faktor penyebabnya.

Tanda-tanda Anak ber-IQ Rendah 1. Kesulitan Belajar Anak mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk memahami konsep-konsep baru, baik di sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saja masalah membaca, menulis atau berhitung.     2. Mereka memiliki kosakata yang terbatas Anak-anak dengan IQ rendah cenderung mengalami kesulitan memahami kata-kata baru atau menyusun kalimat yang rumit. Hal ini mempengaruhi kemampuan komunikasi mereka.     3. Kurangnya keterampilan pemecahan masalah Anak sering kali kesulitan menemukan solusi terhadap permasalahan sederhana, baik di rumah maupun di sekolah.     4. Keterlambatan perkembangan motorik Anak mungkin mengalami keterlambatan dalam berjalan, berbicara atau melakukan aktivitas yang berkaitan dengan keterampilan motorik kecil seperti menggambar atau menulis.

    5. Kesulitan mengikuti instruksi Anak seringkali mengalami kesulitan memahami atau mengikuti instruksi sederhana, baik lisan maupun tulisan.     6. Kurang Ingatan Anak dengan IQ rendah mudah melupakan informasi yang diterimanya atau kesulitan mengingat detail penting.     7. Terbatasnya interaksi sosial Anak mungkin merasa canggung berinteraksi dengan teman sebayanya, kurang peka terhadap isyarat sosial, atau lebih suka menyendiri.     8. Ketergantungan pada orang lain Anak-anak dengan IQ rendah seringkali lebih bergantung pada orang tua atau gurunya untuk tugas sehari-hari yang seharusnya dapat dilakukan secara mandiri oleh anak-anak seusianya.

Penyebab anak ber-IQ rendah

Ada berbagai faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan IQ anak, antara lain:     1.    Faktor genetik Kondisi seperti Down Syndrome atau kelainan genetik lainnya dapat mempengaruhi perkembangan intelektual anak.     2. Gizi Buruk Kurangnya gizi, terutama pada masa kehamilan atau awal kehidupan, dapat mempengaruhi perkembangan otak anak.     3. Paparan Racun Paparan zat berbahaya seperti timbal atau alkohol saat hamil bisa menyebabkan kerusakan otak pada bayi.     4. Cedera Otak Cedera kepala atau otak dapat mempengaruhi kemampuan kognitif anak.     5. Kurangnya rangsangan Lingkungan yang kurang memberikan rangsangan intelektual, seperti kurangnya waktu bermain, membaca atau berbicara dengan anak, dapat membatasi perkembangan IQ.     6. Masalah medis Penyakit seperti gangguan tiroid, infeksi otak atau epilepsi dapat mempengaruhi kemampuan anak dalam belajar dan berpikir.     7. Faktor psikososial Stres kronis, kemiskinan atau kurangnya dukungan emosional dapat mempengaruhi perkembangan mental dan kognitif anak.

Pentingnya mendampingi anak yang ber-IQ rendah

Oleh karena itu, jika Anda melihat tanda-tanda tersebut pada anak Anda, langkah pertama yang harus dilakukan adalah berkonsultasi dengan psikolog anak atau dokter spesialis tumbuh kembang untuk diagnosis lebih lanjut. Sebab, anak dengan kecerdasan intelektual rendah memerlukan perhatian dan dukungan khusus dari keluarga, pendidik, dan lingkungan. Dengan pengobatan yang tepat, seperti terapi, pengajaran individual, dan dukungan emosional, anak dapat belajar memaksimalkan potensinya dan menjalani kehidupan yang lebih mandiri.

(kmh)