Kamala Harris, Wakil Presiden pertama Amerika Serikat keturunan Asia Selatan dan Afrika, memiliki latar belakang keluarga yang menginspirasi. Dia didahului oleh orang tuanya, Shamla Gopalan dan Donald J. Harris memainkan peran penting dalam menggambarkan karakter Kamla dengan integritas dan empati.
Shyamala, seorang ilmuwan kanker dari India, dan Donald, seorang profesor ekonomi dari Jamaika, pertama kali bertemu saat belajar di University of California, Berkeley. Mereka mempunyai kesamaan visi mengenai hak-hak sipil, yang nantinya akan menjadi landasan kuat dalam membesarkan anak-anaknya dalam nilai-nilai keadilan dan kesetaraan.
Setelah perpisahan mereka, Shyamala bertanggung jawab membesarkan Kamala dan adik perempuannya Maya. diterima. Shyamala mengajari anak-anaknya nilai-nilai kebebasan dan keberanian. Meski hidup sebagai single mother, ia fokus membesarkan kedua putrinya, sehingga ia tidak takut mengambil langkah besar dalam hidup.
Shyamala juga menekankan pendidikan dan pengembangan diri Ia sering membawa Kamala ke perpustakaan karena kecintaannya pada belajar dan belajar adalah kunci untuk mencapai tujuan hidup yang lebih tinggi.
Selain pendidikan, Shamla mengajarkan Kamla untuk memahami dan menghargai identitas budaya mereka Kamala tumbuh dengan rasa bangga terhadap warisan India dan Jamaika, yang mengajarinya untuk tetap otentik dalam perjalanan hidupnya bahkan di lingkungan yang berbeda.
Orang tua Kamla juga mengajarinya tentang pentingnya mengambil tindakan nyata dalam menghadapi ketidakadilan. Kamala tumbuh dengan berpartisipasi dalam protes dan pertemuan sosial yang memperjuangkan hak-hak sipil, jadi dia selalu tumbuh dengan semangat untuk membuat perubahan positif.
Pelajaran lain yang Shyamala ajarkan adalah bahwa hidup bukan hanya tentang kesuksesan pribadi, namun tentang memberikan dampak pada masyarakat Kamla menganut nilai ini sepanjang karir politiknya, selalu fokus pada kesejahteraan masyarakat
Nilai-nilai kemandirian, keberanian, dan kesadaran sosial orang tuanya membentuk Kamala sebagai pemimpin yang tangguh. Saat terpilih menjadi wakil presiden, Kamala mengaku berkat didikan ibunya yang mengajarkannya untuk selalu memperjuangkan kebenaran.
Pola asuh Kamala Harris menunjukkan bahwa nilai-nilai kuat yang ditanamkan sejak kecil dapat menjadi landasan penting dalam membangun karakter seorang pemimpin. Inspirasi Shyamala dan Donald dapat menjadi pelajaran berharga bagi para orang tua yang ingin menanamkan keberanian dan empati pada anaknya.
(kamp)
(kamp)