JAKARTA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta menilai kehadiran anak-anak saat debat pembukaan calon Gubernur DKI Jakarta (Cagub-Cawagub). Pada debat kedua Pilkada Jakarta 2024, anak-anak dilarang duduk di area debat.
Astri Megatari, Kepala Departemen Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Pelibatan Masyarakat KPU di Jakarta, mengatakan tamu yang datang harus diperiksa, bukan diperdebatkan.
“Iya, soal-soal (keberadaan anak) itu nanti akan dinilai juga. Nanti kita lakukan filterisasi lagi saat proses penerimaannya ya? Nanti kita cek siapa pemegang KTPnya,” kata A Sterry kepada wartawan, Rabu ( tanggal 23).
Astri mengatakan anak-anak tidak diperbolehkan tinggal di wilayah sengketa. Oleh karena itu, selain pemeriksaan, pihaknya akan menghimbau pendukung calon gubernur Kawagubu untuk tidak membawa kabur anak-anak tersebut.
“Tidak bisa. Jadi nanti kita usahakan dan kita juga akan menghimbau kepada teman-teman, sponsor dan undangan untuk tidak membawa anak di bawah umur,” tutupnya.
Sebelumnya, Astri mengatakan tema kedua Pilgub DKI 2024 adalah ekonomi dan kemasyarakatan. Selanjutnya, total ada enam tema yang digunakan dalam debat.
“Tema debat kedua pada 27 Oktober 2024 adalah ekonomi dan kesejahteraan sosial. Oleh karena itu, ada 6 tema yang akan kita angkat pada debat kedua,” ujarnya.
Astri mengatakan enam tema tersebut adalah teknologi terpadu dan pelayanan dasar berkualitas, pendidikan dan kesehatan, penanganan kesenjangan sosial, pengembangan ekonomi digital dan usaha mikro, kecil dan menengah, pariwisata dan perekonomian, serta pengembangan komoditas pokok.
Soal teknis, Astri mengatakan sama seperti debat pertama, pertanyaan calon akan diajukan oleh panelis.
“Pertanyaan akan didasarkan pada enam tema dan seperti pada debat pertama, setiap kandidat mendapat kesempatan menjawab pertanyaan dari panelis,” ujarnya.
Astri kemudian juga menjelaskan teknik yang digunakan untuk parameter pertama. Debat dibagi menjadi 6 bagian, dengan total 7 kelompok. Debat dimulai pada pukul 19.00 WIB dan berlangsung selama 150 menit.
“(Pendukung calon lain) juga sama. Jadi ada 75 orang dan petinggi partai ada 30 orang. Jadi di belakang ada sekitar 105 orang,” jelasnya.
(Ali)