Musim hujan selalu disamakan dengan peningkatan kasus dan batuk. Penyakit ini sering dikaitkan dengan cuaca dingin.

Banyak orang mengira paparan air hujan memicu penyakit dan batuk. Namun ada banyak penyebab kedua penyakit ini saat musim hujan.

Melansir laman Science News, Sabtu (16/11/2024), inilah penyebab demam dan batuk sering terjadi saat musim hujan.  1. Orang-orang terbaik tumbuh subur di tengah hujan

  Kelembapan udara meningkat pada musim hujan. Tempat yang lembap merupakan tempat yang sempurna bagi virus untuk berkembang biak. Inilah alasan mengapa demam virus lebih sering terjadi saat musim hujan. 2. Anda sering melakukan pekerjaan rumah tangga

Saat musim hujan, masyarakat lebih banyak menghabiskan waktunya untuk melakukan pekerjaan rumah tangga. Kondisi ini mendukung penyebaran virus penyebab penyakit.

Kalau satu ruangan dengan orang yang sedang pilek dan batuk, pasti kena hujan.

Selain itu, dengan buruknya sirkulasi udara di ruangan tertutup, risiko penularan penyakit pasti akan meningkat, karena virus hanya akan bekerja di sana-sini. 3. Tidak ada sinar matahari

Sinar matahari lebih sedikit muncul saat musim hujan. Asupan minimal vitamin D dan melatonin dapat dilakukan tanpa sinar matahari.

Ketika tubuh kekurangan vitamin D dan melatonin, sistem kekebalan tubuh tidak bisa berfungsi maksimal. Akibatnya, Anda akan terserang virus atau penyakit termasuk pilek dan batuk. 4. Menurunkan darah saluran nafas 

Saat hujan, dinginnya permukaan tubuh mengurangi aliran darah ke saluran pernafasan bagian atas dan lubang hidung akibat penyempitan pembuluh darah (vasokonstriksi), sehingga mempengaruhi keseimbangan pelindung tubuh. 5. Pembuluh darah sempit 

Pembuluh darah yang pendek juga dapat mengurangi suplai darah hangat sehingga memperlambat laju pernafasan, menurunkan mekanisme pertahanan lokal dan menyebabkan demam pada tubuh.

(apa)

(apa)