JAKARTA – Basuki Hadimiljono terpilih menjadi Rektor Pusat Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada (Kagama). Mr Bass telah dilantik pada Konferensi Nasional Kagama 2024-2029 yang diadakan pada hari Rabu di Convention Center Ancol, Batavia.
“Saya dan Pak Basuki (Budi Karya Sumadi), chapter 2 Konvensi Nasional KAGAMA 2024. Alhamdulillah Pak Basuki memutuskan menjadi Presiden KAGAMA @infokagama. Selamat Pak Basuki atas tugas barunya. Mantan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, pada Minggu (17/11/2024).
Basuki resmi terpilih setelah sukses bersaing dengan tujuh calon lainnya. Berdasarkan hasil perolehan suara Basuki dan Budi Karya Sumadi, pasangan calon peringkat kedua dengan perolehan suara terbanyak meminta Komisi Kehakiman untuk mengambil keputusan mengenai presiden.
“Konsensus perundingan akan menunjukkan adanya tradisi persatuan, kerukunan dan Miguna Kagama,” kata P Sugarda, ketua panitia pleno, seperti dikutip dari situs UGM.
Dua kandidat naik panggung pada waktu yang sama, memimpin masa jabatan presiden KAGAMA Ganjar Pranov. Padahal, perundingan kedua proses tersebut berlangsung sangat singkat sehingga kesepakatan KAGAMA yang dipimpin Kepala Nusantara berkomitmen pada Kabinet Merah Putih. Meski terdapat beberapa usulan dari peserta konferensi nasional, namun tidak ada perdebatan yang berarti dalam pertemuan tersebut.
“Saya akan dicalonkan sebagai presiden Kagama dan saya bersyukur kepada Allah SWT. “Orang-orang yang bersyukur hendaknya mengetahui bahwa jika mereka telah menerima suatu anugerah, maka mereka tidak dapat mensyukurinya kecuali mereka merasa telah menerima anugerah itu,” ujarnya sesaat setelah perbincangan berhasil diselesaikan. Budi Karya Sumadi.
Basuki yang sudah 50 tahun mengenal UGM sebagai mahasiswa, merasa diberkati dengan dua penghargaan yang diterimanya. Pertama, karena masih memungkinkan untuk dilanjutkan pada mahasiswa UGM. Kedua, ia bersyukur telah dikaruniai keluarga, dan ketiga anaknya telah menyelesaikan studi di UGM. Ia mengatakan dimanapun ia bekerja, yang selalu diingatnya adalah almamaternya, sehingga sayang jika mencemarkannya.
“Sekarang saatnya membalas budi kepada Gadjah Mada,” kata Basuki mengawali pidato pengukuhannya.