JAKARTA – Relawan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) menyoroti persoalan kekerasan terhadap perempuan. Pada Jumat (1/11/2024), topik tersebut dibahas dalam forum diskusi Women in the Rideau Era.
Miya Kusuma, Kepala Departemen Mobilisasi Relawan RIDO, mengatakan fokus pertama pasangan calon adalah isu-isu yang dihadapi perempuan dan strategi mengatasinya.
Terlebih lagi, perempuan merupakan kelompok rentan yang sering mengalami kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi.
Kekerasan terhadap perempuan sangat umum terjadi. Dimana hak-hak perempuan dilanggar sehingga mengakibatkan penderitaan fisik, seksual, finansial dan psikologis.
“Jadi kita di sini sedang berdiskusi, dan narasumbernya juga banyak, dan ada juga juru bicara paslon, kita sedang berdiskusi tentang isu-isu yang muncul sekarang,” kata Mia Kusuma yang ditemui di kantor DPD I Partai Golkar di Sikini. . Jakarta.
Mia memastikan Ridwan Kamil-Suswono bisa menyelesaikan permasalahan perempuan di Jakarta. Bahkan, manfaat besar kepemimpinan RIDO bisa dirasakan masyarakat jika memenangkan pemilihan kepala daerah (Pilkada).
Dan menurut Anda apa yang akan dilakukan ke depan, masa atau era dimana RIDO menang dan kemudian memimpin di Jakarta, jelasnya.
“Jadi ketika Ridho mengambil alih, permasalahan apa yang bisa diselesaikan dan kemudian ibu-ibu atau remaja putri ini bisa merasakan manfaat dari kepemimpinan,” jelasnya.
RIDO berencana menciptakan pendidikan vokasi bagi perempuan, tujuan yang bisa dicapai jika calon Jodi no. 1 akan memenangkan pemilihan walikota (Pilkada) Jakarta.
Rencana pendirian sekolah vokasi perempuan diumumkan langsung oleh perwakilan pekerja sosial RIDO dan Bendahara Umum Partai Perindo Angki Yudistia.
Ia mengatakan, sekolah tersebut akan disesuaikan dengan kebutuhan komunitas perempuan. Misalnya untuk mengembangkan soft skill dan hard skill di bidang profesional.
“Soft skillnya kita pilih dulu, supaya soft skill perempuan ini bisa kita tingkatkan. Dan hard skillnya juga kita tingkatkan,” kata Angki dalam forum tersebut.
Nantinya, tim RIDO akan melakukan asesmen untuk mendapatkan gambaran lebih spesifik mengenai kebutuhan perempuan.
“Dari mana asalnya?” “Jelas, kami mendengar lebih banyak kebutuhan dengan penilaian ini,” katanya.
(untuk makan)