BANDUNG – Debat perdana Pilwalkot KPU Bandung sukses digelar di Sudirman Ballroom, Kota Bandung pada Rabu (30/10/2024). Empat Kelompok Calon Walikota dan Wakil Walikota Bandung memaparkan visi dan tujuannya dalam konsultasi publik pertama ini. 

Pada sesi pembukaan kali ini, topik yang diangkat adalah ‘Isu Masa Depan Kota Bandung yang Mengintegrasikan Tata Kelola Inovasi, Perlindungan Lingkungan dan Penataan Ruang yang Efektif’. Ketua KPU Bandung Khoirul Anam Gumilar Winata mengatakan, Alhamdulillah, secara umum perundingan tadi malam berjalan lancar dan baik, baik di ruangan maupun pendukung di ruangan yang kami lakukan lebih mudah. . 

Kami menelusuri keterbatasan teknis penyelenggaraan debat tadi malam, dari berbagai organisasi, baik dari 2 kelompok kandidat, maupun pendapat masyarakat di Kota Bandung. Debat berikutnya insya Allah akan sangat bermanfaat.

Selama dua hari ke depan tim redaksi akan memberikan analisis dan rekomendasi untuk pembahasan lebih lanjut.

Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan para panelis sangat baik dan jelas, dijawab dengan baik oleh kedua kandidat, sehingga perdebatan tadi malam berlangsung intens, dan mereka menggali pendapat kedua kandidat untuk menjawab pertanyaan delegasi. tim, kata Kang Anam.

Visi dan Niat 4 Calon Pilwalkot Bandung

Pasangan nomor urut 01, Dandan Riza Wardana dan Arif Wijaya menyampaikan visinya untuk menjadikan Bandung sebagai kota yang melayani, inovatif, interaktif dan berkelanjutan.

Kandidat berslogan ‘Ngadangdanan Kota Bandung’ ini menyoroti banyak permasalahan di Kota Bandung. Beberapa di antaranya adalah pencegahan bencana.

“Untuk mengurangi bencana di Kota Bandung, diperlukan lembaga penanggulangan bencana yang kuat dan responsif hingga tingkat perencanaan kabupaten dan daerah. Kami akan melakukan audit,” kata Dandan.

Setelah itu, pasangan calon nomor urut 02 Haru Suandharu dan Ridwan Dhani Wirianata menyampaikan visi dan niatnya untuk masa depan Kota Bandung yang bersih, efisien dan memiliki komunitas UMKM yang maju.

Selain itu, Haru menekankan pelaksanaan program infrastruktur melalui program PIPPK, agar pembangunan bisa terbagi dan merata hingga tingkat RW.

“Program PIPPK akan kita lanjutkan, secara khusus dan besarannya akan berubah, bisa lebih tinggi dari RP 100 juta dolar, RP 150 juta dolar atau RP 200 juta dolar, atau kurang jika dirasa cukup. kata Haru.

Sedangkan calon nomor urut 03 adalah Muhammad Farhan dan Erwin. Pasangan ini memiliki cita-cita untuk selalu hadir dalam setiap peristiwa umat manusia.

Cita-cita tersebut ia sebut dengan kata UHA yang merupakan singkatan dari ‘Unggal Hajat Aya’ (memiliki segala kebutuhan).

“Walikota dan Wakil Walikota harus seperti hansip yang selalu hadir di setiap acara publik,” kata Farhan.

Beliau juga menyampaikan acaranya yang dirangkum oleh UTAMA dalam bentuk singkatan. Yang tinggi, terbuka, dapat diandalkan, maju dan religius.

Menurutnya, cara untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan menciptakan sistem pemerintahan yang andal, fokus pada pembangunan berkelanjutan. Selain itu, ia ingin meningkatkan kualitas pekerja di Bandung

“Kita bicara masalah arsitektur, tata ruang, dan lingkungan hidup. Namun pembangunan yang ingin kita dorong difokuskan untuk masyarakat Bandung,” ujarnya.

Terakhir, pasangan calon 4 Arfi Rafnialdi dan Yena Iskandar Ma’soem menyampaikan visi dan niatnya untuk mengubah Kota Bandung yang sudah ramai menjadi rumah yang nyaman bagi warganya.

“Jumlah penduduk Kota Bandung saat ini 10 kali lipat dibandingkan saat kota ini berdiri. Ini adalah rumah kita, tempat kita tinggal, bermain dan bekerja. Kota Bandung akan kita jadikan lebih ramah dan indah,” kata Arfi. 

Terakhir, Kang Anam selaku Ketua KPU Kota Bandung mengatakan, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung kami, dan seluruh kelompok calon yang dapat bekerja sama dengan baik, dalam penegakan hukum. petugas yang menjaga keamanan perdebatan.

(FDA)

(FDA)