JAKARTA – Polda Metro Jaya menyatakan tengah melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap salah satu tersangka berinisial AK yang diduga mendukung situs judi online milik Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). 

Faktanya, AK diketahui gagal mengikuti proses seleksi untuk menerima calon dukungan teknis sistem pembatasan konten negara terbatas di Comdigy pada tahun 2023.

Namun faktanya tersangka AK direkrut dan diberi wewenang untuk mengatur pemblokiran situs judi online. Artinya, tersangka AK sebenarnya mempunyai kewenangan untuk memblokir situs perjudian online, kata Direktur Reserse Kriminal Polda Metro. Jaya Kombes Wira Satya Triputra diserahkan kepada media pada Selasa (11/5/2024). 

Wira mengatakan, penyidik ​​sudah fokus terhadap AK terkait kasus tersebut. Termasuk menyelidiki siapa yang bertanggung jawab memblokir situs perjudian online. 

Lanjutnya, “Kami terus mendalami secara intensif mengapa tersangka AK yang gagal dalam pemilu masih bisa bekerja di Kementerian Pos dan Telekomunikasi, dan khususnya mengapa dia bisa bekerja untuk memblokir situs perjudian online. tim.” Naik. 

Seorang pegawai Comdigy yang tidak disebutkan namanya sebelumnya mengatakan ada 1.000 situs perjudian online yang dia pantau untuk memastikan dia tidak diblokir, dan 4.000 situs telah dilaporkan ke atasannya sebagai diblokir.

Pelaku mengaku mendapat penghasilan sebesar Rp 8,5 juta dari setiap situs judi online yang tidak diblokir. Berkat pemeliharaan situs tersebut, ia juga bisa memberikan gaji sebesar Rp 5 juta per bulan kepada beberapa karyawan sebagai administrator dan operator.

(angka)