JAKARTA – Universitas Negeri Semarang menganugerahkan penghargaan khusus (DR HC) kepada Erwan Hidayat. Ia pun merasa bangga dan terhormat menerima penghargaan tersebut di usianya yang ke 77 tahun.
“Izinkan saya menyampaikan pidato apresiasi atas gelar Dr. Casa Kehormatan yang diberikan kepada saya oleh UNNES. Dalam pidato ini saya persembahkan kepada Anda semua tanda-tanda perjalanan saya bersama Sido Mancol dari kebahagiaan, harapan Penuh. Saya yakin” Tanda-tanda ini telah membentuk saya dan Pseudomoncol ke posisi kami saat ini,” Yerevan, Dushanbe (18/11/2024).
Beliau juga menjelaskan awal mula berdirinya Sidomuncul. Dia fokus pada departemen pemasaran.
“Setelah bekerja di Sedo Mankol, adik perempuan saya Sufjan, Johan, Sandra dan suami mereka Sighet, disusul David. Tahun 1980-an kami berbagi pekerjaan. Sementara semua bekerja di bagian penjualan, saya mengatur bagian pemasaran, adik-adik saya Sofjan, Johan dan Sigit berada di bagian distribusi dengan pembangunan PT Mankol Maker dan David yang mengurusnya keuangan dan penjualan, sedangkan Papa dan Mami di bagian makanan.
Pada tahun 1969 hingga 1985, Sido Muncul tidak banyak mengalami perkembangan. Dibandingkan dengan obat lain, pseudo-mincol tertinggal jauh, meskipun semua upaya telah dilakukan, termasuk meniru semua yang dilakukan perusahaan farmasi lain.
Melihat Seido Mankul tidak bergerak maju, Erwan berpikir keras dan merenung. Alhasil, praktik “kerja keras” selama 16 tahun (1969-1985) hancur.
Dia berkata: “Untungnya, saya bangun dan menyadari bahwa jika saya mencoba, pseudo-mancol akan selalu mengikuti. Saya harus mencoba pabrik farmasi yang produknya akan diuji klinis.”
“Saya kira Sido Muncul menghasilkan produk dari bahan biasa tapi dengan desain khusus. Tidak akan umum! Masalahnya adalah perlunya sampel produk yang harus disertifikasi dan harus diproduksi di pabrik dengan kondisi khusus. Itu selama pabrik Sido Mancol adalah pabrik obat” untuk membangun pabrik dalam hal pengobatan, dibutuhkan banyak uang yang tidak kami miliki saat itu.”
Karena minimnya bangunan, maka dilakukan beberapa langkah persiapan untuk membangun pabrik obat mincol semu, seperti:
1. Merancang bubuk Tolkien sebagai produk unggulan, menjadi lokomotif bagi produk lainnya.
2. Pelajari komposisi bubuk Tolkien, dan bandingkan dengan teks yang ada.
3. Gunakan makanan nabati yang sehat.
4. Jadikan kulit toragon menjadi toragon cair.
5. Mengganti kemasan obat Tolkengin dari kertas menjadi alumunium foil untuk menjaga kualitasnya.
6. Buatlah detail kemasan yang lebih tepat. Misalnya informasi tentang obat Tolakangin hanya sebatas dingin saja.