MEDAN – Puluhan prajurit TNI Angkatan Darat (AD) yang kemudian diketahui Batalyon Artileri (Las Baja) Medan 2/105 Kilap Sumagan, menyerang pemukiman warga di Kecamatan Sibiru-Biru, Delisardang, Sumatera Utara.

Akibat penyerangan sembarangan tersebut, warga Raden Baras (61) meninggal dunia akibat luka tusukan dalam di bagian punggung. Selain itu, sebagian kepala korban juga patah dan bagian wajahnya terluka. Akibat penyerangan tersebut, warga lainnya juga mengalami luka-luka, salah satu warga tangannya terluka akibat terkena senjata tajam. 

Saat ini, seluruh korban luka akibat kekerasan yang dilakukan prajurit Marinir 2/105 Kilap Sumagan telah dirawat di RS Putri Hijavu. Pangdam I Bukit Barisan pun menemui langsung para korban. 

Kepala Penerangan Kodam I/Bukit Barisan Kolonel Dodi Yudha mengatakan, delapan warga masyarakat korban luka telah dipindahkan dari RS Sembiring ke RS Putri Hijau dan akan mendapat perawatan yang baik agar bisa pulih.

Lanjut Kolonel Dodi Yudha, saat ini ada 33 anggota TNI yang diamankan dan diawaki Polisi Militer Kodam I/BB.

“Iya betul, yang terkonfirmasi ada 33 orang. Saat ini sudah ditangani oleh pomdom kami,” kata Kolonel Dody, Minggu (11/10/2024). 

Sementara itu, Kolonel Dodi mengatakan, motif penyerangan masih diselidiki Badan POM. Namun tersiar kabar bahwa penyerangan tersebut diawali oleh seorang prajurit TNI yang sedang adu mulut dengan tetangga. Agen TNI tersebut kemudian membawa teman-temannya untuk melakukan penggerebekan. 

“Kami masih menyelidiki penyebabnya,” ujarnya. 

Kodam I/BB, lanjut Dodi, saat ini sedang fokus pada upaya meredam serangan susulan. Ia juga menjadi perantara bagi para korban dan masyarakat di Armada 2/105. 

Panglima Kodam I/BB juga melakukan tugas komandan di batalyon bersenjata dan telah mengeluarkan instruksi kepada seluruh prajurit, pada dasarnya tidak membiarkan penyerangan seperti itu terulang kembali. 

Oleh karena itu, diharapkan masyarakat memiliki lingkungan yang mendukung. Ketika intervensi selesai dengan situasi yang aman dan menguntungkan ini, maka permasalahan tersebut dapat teratasi di masa depan, katanya. 

(Ha)