Israel disebut-sebut telah melancarkan serangan udara di dekat pangkalan udara Rusia di Suriah. Lokasi gudang penyimpanan senjata Rusia yang digunakan untuk mendukung Iran dan “sekutunya” juga diragukan.
Sebanyak 30 rudal ditembakkan ke sasaran di dekat Pangkalan Udara Khmeimim di Latakia, Nypost melaporkan. Rekaman dugaan serangan itu juga diambil oleh pihak berwenang dan media Ukraina.
Video ledakan besar di dekat fasilitas Rusia muncul online tadi malam. Menurut media Inggris, ledakan kedua mengindikasikan serangan terhadap gudang senjata atau amunisi.
Serangan itu terjadi satu jam setelah pesawat kargo Iran Qassim Fars Airlines, yang diduga membawa senjata, mendarat di pangkalan tersebut. Maskapai ini sebelumnya dituduh mengangkut senjata untuk Korps Garda Revolusi Islam Iran.
Sebelumnya, mengutip pemberitaan di media Suriah, helikopter militer terlihat pada 16 Februari 2016 di pangkalan militer Rusia di Hamimim, provinsi Latakia di barat laut Suriah.
Meskipun belum ada konfirmasi resmi mengenai serangan tersebut, blogger masa perang Rusia dan kelompok media Lebanon telah mencatat penggunaan drone dalam serangan tersebut.
Seperti halnya serangan terhadap Iran, Israel secara umum tetap bungkam atas dugaan serangan di Suriah. Sementara itu, Pusat Komunikasi Strategis Ukraina mengklaim (tanpa bukti) bahwa serangan itu telah “menghancurkan” pangkalan udara Rusia. Marya mengatakan bahwa “garis merah Rusia hanya ada dalam dongeng.”
Sebelum serangan itu diumumkan, kantor berita resmi Suriah, Sanaa, mengatakan serangan udara Israel menghantam sebuah bangunan tempat tinggal di Damaskus, menewaskan sedikitnya tiga orang dan melukai tiga lainnya.
(LAUT)
(LAUT)