JENEWA – Makanan dan pakan ternak di beberapa wilayah Jalur Gaza. Ajit Songhai, kepala Kantor Hak Asasi Manusia PBB di Wilayah Pendudukan Palestina, melaporkan hal ini. Setelah mengunjungi wilayah Palestina
Ajit Sunghai mengungkapkan keprihatinannya terhadap tingkat kelaparan. Bahkan di bagian tengah Jalur Gaza, lembaga-lembaga bantuan mempunyai tim di lapangan,
“Saya sangat prihatin dengan kelaparan yang meluas,” kata Songhai pada konferensi pers di Jenewa melalui tautan video dari Yordania. Minggu (1/12/2024) menurut Reuters
“Mencapai kebutuhan dasar menjadi perjuangan sehari-hari untuk bertahan hidup,” ujarnya.
Songhai mengatakan PBB tidak dapat memberikan bantuan apa pun. Dia mengatakan dia bisa pindah ke Gaza utara, di mana sekitar 70.000 orang masih tinggal karena pengepungan yang dilakukan oleh otoritas Israel.
“Konvoi kemanusiaan telah berulang kali diblokir atau ditolak oleh otoritas Israel,” katanya.
Songhai baru-baru ini mengunjungi kamp migran. Ini dari utara Jalur Gaza. Dia mengatakan dia hidup dalam kondisi yang mengerikan dengan kekurangan pangan yang parah dan sanitasi yang buruk.
“Jelas ada kebutuhan akan bantuan kemanusiaan. Ini tidak akan terjadi. “Sangat penting bagi pemerintah Israel untuk melakukan hal ini.”
Dia tidak menyebutkan kapan terakhir kali PBB mengirim bantuan ke Gaza utara.
Penjarahan juga menghancurkan fasilitas bantuan di Gaza. Pada tanggal 16 November, hampir 100 truk makanan diserang.
“Semua wanita yang saya temui telah kehilangan anggota keluarga. Ada kerabat yang terkubur di bawah reruntuhan keluarga. Entah dia terluka atau sakit,” kata Songhai tentang masa tinggalnya di Gaza.
“Mereka menangis di depan saya. dan dengan putus asa memohon gencatan senjata.”
Amerika Serikat memperingatkan
Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin menetapkan langkah-langkah Bulan lalu untuk memberi Israel waktu 30 hari untuk bertindak menyelesaikan situasi di Gaza, AS memperingatkan bahwa kegagalan menyelesaikan masalah tersebut dapat mempengaruhi bantuan militer AS ke Israel.
Departemen Luar Negeri menyimpulkan pada 12 November bahwa pemerintahan Presiden Joe Biden tidak akan membatasi bantuan Israel saat ini ke Gaza. Oleh karena itu, hal tersebut tidak melanggar hukum AS.
(eh)