Tangeng Selatan – Tangeng Selatan (Tangile) akhir-akhir ini mengalami curah hujan yang tinggi. Akibatnya, banyak pemukiman warga yang terendam banjir, terutama di lokasi yang dekat dengan saluran sungai.

Berdasarkan pantauan lokasi Ocean Zone, kawasan pemukiman yang paling banyak terdampak banjir adalah Jalan Kenari Raya, Reni Jaya, Pamulang. Di sana, aliran air terhenti jika terjadi hujan lebat. Pekerjaan perbaikan batu dan saluran madu telah dimulai.

Pemerintah melalui Departemen Sumber Daya Air, Pembangunan Jalan Raya dan Infrastruktur (DSDABMBK) tengah berupaya membangun sheetpile dan saluran air sepanjang 38 meter di Rainy Jaya. Rencana ini sudah diusulkan sejak tahun lalu, namun selalu terganjal kendala non-teknis.

“Jadi itu sudah berjalan dengan Pak Wakil Wali Kota sejak tahun lalu. Dari tahun lalu tidak mungkin, sulit,” kata Presiden DSDABMBK Tangail Robbie Kahadi, Selasa (11/5/24). .

Menurut dia, diskusi dengan warga terus dilakukan terkait urusan pembangunan sutra. Namun hasil refleksi dan implementasi di lapangan seringkali berbeda karena berbagai sebab.

Ia menjelaskan, “Kami sudah bicara dengan warga sejak tahun lalu, tentu saja soal alat-alatnya. Saat itu, kami siap memusnahkannya, lalu mereka datang ke sana dengan membawa alat-alat itu, kami tidak menginginkannya lagi.” .

Diakui Ruby, banyaknya bangunan yang merambah garis batas sungai (GSS) menjadi kendala tersendiri dalam pekerjaan plesteran banjir dan perbaikan drainase.

“Karena kita lihat sendiri banyak bangunan yang melanggar batas sungai, makanya kita kesulitan untuk maju. Ya kalau kita lihat masalah banjir, maka warga harusnya Warga melihat, banyak bangunan. itu melanggar batas,” ujarnya.

Ditambahkannya: “Kalau dulu lebar sungai 8 meter, sekarang tinggal dua meter, tinggal tiga meter, jadi sekarang mau dilebarkan lagi.”

Ke depan, ia berharap semua proyek penanggulangan banjir harus melakukan evakuasi terlebih dahulu. Ruby mengatakan tidak akan ada lagi hambatan selama implementasi seperti yang terjadi sebelumnya.

“Kita ingin PP politik pemerintahannya dibongkar dulu, baru kita kerjakan di lapangan dan sudah siap. Kita ingin diproses dulu, jadi begitu kontrak ditandatangani, sudah jelas. Tapi pelaksanaannya bagiannya melakukan hal itu belum selesai.” Kami tidak mempunyai wewenang untuk bertindak atau hal itu merupakan penghalang di mana pun.

(fmi)