JAKARTA – Pengusaha wanita yang termasuk orang terkaya di Indonesia. Diantaranya Dewi Kam, Marina Budiman, dan Arini Subianto.
Banyak dari mereka yang sukses di bidangnya dan bisnis yang mereka jalankan sudah terkenal di luar negeri. Perkembangan tersebut memberikan transformasi sosial yang lebih luas menuju kesetaraan dan pemberdayaan gender, seiring dengan peningkatan kontribusi perempuan dalam berbagai aspek kehidupan.
Demikian daftar 5 pengusaha perempuan terkaya di Indonesia yang dihimpun Okezone, Selasa (3/12/2024).
1. dewi Cam
Dewi Kam memiliki saham minoritas sebesar 10 persen di perusahaan pertambangan batu bara di Indonesia, yakni PT Bayan Resources Tbk. Asetnya akan segera meningkat drastis pada tahun 2022 karena nilai Bayan Resources meningkat tiga kali lipat selama krisis energi global.
Itu juga digunakan di pabrik konstruksi. Sumbergas Sakti Prima memiliki 91 persen saham PT. Perusahaan ini merupakan pengembang beberapa proyek produksi energi di wilayah tersebut.
Berdasarkan data real-time Forbes, Dewi menduduki peringkat 10 dalam daftar orang terkaya di Indonesia 2023, dengan kekayaan 4,6 miliar USD atau sekitar Rp 73 triliun (Kurs 1 USD = Rp 15 ribu).
2. Marina Budiman
Marina Budiman, salah satu pendiri dan presiden komisaris DCI Indonesia, telah menorehkan prestasi luar biasa di industri teknologi memori. Bersama Otto Toto, Sugiri membangun DCI pada tahun 2011 yang kini menjadi salah satu perusahaan data terkemuka di Indonesia.
Sebelum mendirikan DCI, Marina memulai karirnya di Bank Bali pada tahun 1985, kemudian pada tahun 1989 bergabung dengan Sigma Cipta Caraka, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi indikatif.
Marina juga sangat penting dalam sejarah perkembangan internet di Indonesia. Pada tahun 1994, ia mendirikan Indonesia, penyedia layanan Internet pertama di Indonesia, yang membuka jalan bagi revolusi digital di Indonesia.
Fakta tersebut menjadikannya berada di peringkat 47 dari 50 orang terkaya di Indonesia. Berdasarkan data real-time Forbes (3/12/2024), Marina memiliki aset sebesar 1,4 miliar USD atau setara Rp 22 triliun (kurs 1 USD = Rp 15 ribu).