JAKARTA – Presiden Suriah Bashar al-Assad melarikan diri dari ibu kota Damaskus dan kini berada di Moskow, Rusia. Assad melarikan diri setelah kelompok pemberontak merebut ibu kota pekan lalu.
“Assad dan anggota keluarganya telah tiba di Moskow. Rusia memberi mereka suaka atas dasar kemanusiaan,” kantor berita TASS mengutip sumber di kantor Kremlin Rusia.
“Rusia selalu mendukung solusi politik terhadap krisis Suriah. Kami meminta kelanjutan perundingan yang akan dikoordinasikan oleh PBB,” kata sumber tersebut.
Kelompok pemberontak Hayat Tahrir al-Sham (HTS) di Damaskus mengatakan pada 8 Desember 2024 bahwa mereka telah membebaskan kota itu dari penguasa lama Bashar al-Assad setelah pasukan pemerintah mundur.
Pemimpin HTS Abu Mohammed al-Jawlani, yang memimpin penggulingan Assad, mengatakan kepada massa yang bersorak di sebuah masjid di Damaskus bahwa ini adalah kemenangan bagi semua negara Muslim dan babak baru bagi negara-negara di kawasan.
Jauh sebelum tergulingnya Presiden Suriah Bashar al-Assad, terlihat jelas bahwa keluarga Bashar al-Assad sudah terlanjur patah hati.
Hal tersebut dilansir Rami Makhlouf pada pertengahan Mei 2020.
Rami Makhlouf, keponakan Presiden Suriah Bashar al-Assad, menatap ke lensa dan membisikkan beberapa kata.
Makhlouf memposting tiga video dalam waktu satu bulan yang mengungkapkan ketidaksenangannya atas perlakuan yang diterimanya, termasuk kritik terhadap Presiden al-Assad.
Hingga saat ini, Makhlouf dipandang sebagai loyalis rezim yang jarang berbicara di depan umum.
Dia mengambil komisi untuk transaksi bisnis yang serius di Suriah, sehingga dia mendapat julukan Tuan Lima Persen.
Dalam video terbaru yang diposting Makhlouf, janggutnya tampak lebih putih dibandingkan di foto kerajaan, ia memuji kekayaan dan kekuasaan, dua hal yang hampir tidak dapat dipisahkan tidak hanya bagi pemerintah tetapi juga bagi keluarganya sebagai pemodal miliarder.
Makhlouf tak kehilangan kecemerlangan propertinya. Dia tidak akan pernah miskin. Di Suriah, PBB mengatakan 80% penduduknya hidup dalam kemiskinan, dan hampir setengah juta orang kehilangan rumah karena tidak punya cukup makanan. Perang tersebut dilansir BBC Indonesia.
Dia tinggal di sebuah lembah yang disukai oleh orang-orang kaya di Suriah di jalan dari Damaskus ke Beirut.