Urusan selalu menjadi topik yang menarik untuk dibicarakan. Banyak buku, artikel, dan penelitian yang mencoba menjelaskan alasan di balik perilaku tersebut, terutama terkait pria yang kerap menjadi sorotan.

Meski banyak yang mengharapkan jawaban sederhana, kenyataannya lebih rumit. Berikut lima faktor mengejutkan yang bisa menjelaskan mengapa sebagian pria memilih selingkuh, seperti dilansir The Times of India, Selasa (22/10/2024).

1. Kebutuhan akan validasi: Pria sering kali berbuat curang karena dorongan mereka untuk mendapatkan validasi, terutama dalam masyarakat yang mengasosiasikan maskulinitas dengan kekuasaan dan kesuksesan. Perselingkuhan menjadi pelarian dari kekosongan emosional dan cara untuk merasa dihargai atau diinginkan.

2. Ketidakpuasan emosional: Meskipun banyak orang percaya bahwa pria berselingkuh demi kepuasan fisik, namun ketidakpuasan emosional seringkali menjadi alasan utama.

Mereka mungkin selingkuh karena merasa diabaikan, kurang dukungan emosional, atau merasa ditolak dalam hubungan. Kebutuhan akan pemahaman dan validasi dapat membuat mereka mencari keintiman emosional dari orang lain.

3. Mitos “rumput tetangga lebih hijau” Mitos ini seringkali membuat seseorang kehilangan sudut pandang. Beberapa pria dipengaruhi oleh keyakinan memiliki pasangan atau kehidupan yang lebih menarik.

Pola pikir ini, yang diperkuat oleh interaksi di era digital, mendorong mereka mencari pengalaman baru.

4. Kebosanan dan rutinitas: Setelah bertahun-tahun menjalin hubungan, kebosanan seringkali berujung pada memudarnya cinta. Bagi banyak pria, perselingkuhan menjadi pelarian dari rutinitas sehari-hari, bukan karena kurangnya kebahagiaan bersama pasangan, melainkan karena ketertarikan akan sensasi dan ketidakpastian baru. Mereka biasanya berbuat curang untuk mengatasi kebosanan, meski hanya sementara.

5. Kurangnya konsekuensi: Beberapa orang selingkuh karena mengira mereka tidak akan ketahuan, merasa pasangannya tidak akan curiga atau peduli. Dalam budaya yang cenderung meremehkan perselingkuhan, kurangnya risiko membuat keputusan untuk berbuat curang lebih aman dan mudah diambil.

(RPA)