JAKARTA – Badan Kriminal Internet (Dittipidsiber) Barekrim Polri mendalami keterlibatan artis Tanah Air dalam promosi situs judi online (judol) dan situs slot8278. Polisi menangkap beberapa orang lainnya yang melakukan kejadian tersebut.
Dirtipidsiber Bareskrim Polri Brigjen Himawan Bayu Aji mengatakan, polisi tengah mendalami informasi tersebut.
“Sementara nanti kita selidiki kalau ada yang ikut serta (artis Indonesia), tapi kalaupun ada yang ikut, kemungkinan besar artisnya asing. Bisa jadi, karena servernya ada di sini, kontrol dashboardnya ada di China,” kata Brigjen. . Himawan Bayu. Konferensi pers, Rabu (10/9/2024).
Diketahui pada salah satu tampilan permainan judi online tersebut terdapat gambar seorang wanita dengan tulisan situs 8278slots.com. Namun Himawan masih belum mengetahui apakah foto tersebut merupakan warga negara Indonesia atau bukan.
Meski demikian, Himawan memastikan pihak penyelenggara biasanya menggunakan hal-hal menarik untuk mengincar pemainnya. Salah satunya dengan gambar perempuan, termasuk gambar yang bersifat cabul.
“Untuk menarik orang agar bergabung atau mengklik, mereka bisa mengirimkan link wanita cantik untuk menarik perhatiannya, lalu klik. Kemudian mereka akan menampilkan iklan, jika bergabung, jika diklik akan mendapat hadiah, seperti ini,” kata Himawan. . .
Untuk lebih jelasnya, Bareskrim Polri membongkar bisnis judol Slot8278 yang dijalankan oleh Orang Asing (WNA) asal China, berinisial QF.
Himawan menyatakan, pihaknya juga membeberkan nama keenam tersangka WNI tersebut, dengan QF yang merupakan warga asing sebagai atasannya.
Himawan mengatakan, situs judi online yang beroperasi sejak tahun 2022 ini memiliki omzet sebesar Rp 685 miliar di seluruh negara sasaran.
“Website nomor 8278 beroperasi sejak September 2022 dengan omzet Rp 685.500.000.000,” kata Himawan.
Namun, dia belum merinci bagaimana dana tersebut disalurkan di Indonesia karena pihaknya masih melakukan evaluasi.
“Jadi kita cari tahu bagaimana aliran uang di Indonesia karena negaranya banyak dan tercampur, jadi nanti kita lihat negara mana yang berasal dari Indonesia.”
(fmi)