JAKARTA – Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan pembentukan Dewan Teknologi DPR RI (DPR RI) sebagai komisi dilakukan usai rapat kabinet Presiden ke-8 RI, Prabowo Subianto.

Hal itu diungkapkan Fuan saat menyinggung pembentukan ADC, seperti halnya pembentukan komite di DPR RI.

“Setelah mendengarkan paparan Presiden Prabo. Setelah itu, kami akan terus bekerja sama dengan panitia dan ADC di DPR,” jelas Puan saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senyang, Jakarta Pusat, Minggu (20/10/2024).

Fuan tidak merinci jumlah komite yang akan dibentuk. Menurut dia, jumlah AKD di DPR akan disesuaikan dengan jumlah kantor di pemerintahan Prabo. 

Penyesuaian jumlah kabinet diumumkan Presiden Prabo, jelas Puan.

Sebelumnya, DPR RI sepakat memasang tambahan perlengkapan dewan (AKD). Dengan demikian, pada periode 2024-2029, ADC 13 komisi DPR RI akan diisi ulang.

ACA yang baru disepakati juga merupakan Badan Aspirasi Rakyat. Kesepakatan itu dicapai dalam rapat paripurna ketiga masa sidang pertama tahun sidang 2024-2025 yang berlangsung Selasa (15/10/2024) pagi.

Ketua DPR RI Pvan Maharani yang memimpin rapat mengatakan, pimpinan DPR RI dan para ketua fraksi menggelar rapat pada 14 Oktober 2024. Hasilnya, ada penambahan 2 pengurus DPR RI dan calon ketua fraksi.

“Kita sepakat menambah jumlah komite dari 11 komite menjadi 13 komite. Artinya, dari 1 komite menjadi 13 komite. Sehubungan dengan itu, dalam rapat pleno hari ini kami sedang meminta persetujuan untuk menambah jumlah komite menjadi 13. Bisakah kita menyetujui?” – Puan bertanya kepada peserta rapat.

“Kami setuju,” teriak peserta rapat.

 

(dinding)