MOSKOW – Dua kapal tanker minyak Rusia rusak parah dan tenggelam dalam insiden di Selat Kerch Laut Hitam pada Minggu (15/12/2024), menyebabkan tumpahan minyak, kata pejabat Rusia. Kedua kapal tanker tersebut diyakini tenggelam sebelum terdampar di darat. Setidaknya satu anggota awak tewas.
Dalam video yang dipublikasikan oleh jaksa transportasi Rusia selatan, haluan salah satu kapal tanker hancur total dan noda minyak terlihat di air.
Operasi penyelamatan yang melibatkan kapal tunda, helikopter dan lebih dari 50 orang berhasil menyelamatkan 13 awak kapal tanker yang ditangguhkan sementara karena cuaca buruk.
14 anggota awak yang tersisa di kapal tanker kedua dilaporkan membawa “segala sesuatu yang diperlukan untuk kelangsungan hidup” di dalamnya, namun tampaknya terjebak sampai kondisinya membaik.
Presiden Vladimir Putin telah memerintahkan pembentukan satuan tugas untuk menangani insiden tersebut, yang dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri Vitaly Savelev, dan pihak berwenang sedang menyelidiki kemungkinan kelalaian kriminal.
Kapal tanker Volganeft 212 dan Volganeft 239 mengirimkan sinyal darurat dalam kondisi angin kencang dan gelombang besar, lapor RT.
Badan Transportasi Perairan Rusia menyebutkan kedua kapal tersebut memiliki total 29 awak. Menurut pihak berwenang Rusia yang dikutip kantor berita TASS, setiap kapal membawa sekitar 4.300 ton minyak dengan bobot mati.
Menurut laporan media Rusia, gelombang kuat menghantam tank ini beberapa kilometer dari pantai Laut Hitam. Kapal “Volgoneft 212”, yang membawa lebih dari 4.000 ton bahan bakar minyak, jatuh ke tanah, dan “Volgoneft 239” melayang setelah rusak.
Dalam beberapa tahun terakhir, Rusia dituduh menggunakan armada kapal tanker hantu, yang seringkali tidak dirawat dengan baik dan tidak memiliki asuransi yang memadai, untuk mengangkut minyak dan menghindari sanksi Barat. Para pengamat mengatakan kapal tanker yang terlibat dalam insiden hari Minggu itu bukan bagian dari Armada Hantu.
(dka)