Warna kulit sangat menentukan kapan kita memilih penampilan yang kita kenakan, termasuk saat kita memakai batik. Dengan warna kulit orang Indonesia yang dominan coklat, maka batik biasanya berwarna coklat. Namun, banyak tablet juga hadir dalam warna lain.
Fashion Director Yolande Handoko menyarankan untuk memilih warna batik yang tepat dan sesuai dengan warna kulit setiap orang. Yoland menjelaskan, sebelum memilih warna batik, penting untuk mengetahui warna kulit, ada tiga jenis warna kulit yaitu hangat, sejuk, dan netral.
“Pada dasarnya lebih mudah membedakan undertone dengan warna shot, jika hijau berarti hangat, jika biru berarti sejuk, jika kombinasi biru dan hijau berarti netral,” demikian siaran pers Hari Batik Nasional Tokopedia.
Meskipun kulitnya terlihat sama, struktur dasarnya mungkin berbeda. Misalnya, seseorang berkulit coklat memiliki corak kulit hangat atau dingin. Untuk mengetahuinya, lihat saja warna urat di tangan Anda.
Bagi yang berkulit hangat, Yolanda merekomendasikan warna batik yang terkesan hangat, seperti kuning mustard, coklat, dan ungu yang terlihat natural dan mencerahkan kulit.
Sebaliknya, bagi orang yang berpenampilan segar, warna-warna cerah dan segar seperti biru, ungu, atau hijau zamrud lebih cocok karena akan membuat kulit terlihat lebih bagus dan menciptakan citra baru.
Sebaliknya bagi Anda yang memiliki warna kulit netral, bisa menggunakan semua warna batik, karena cocok dengan warna yang berbeda, hangat dan dingin, sehingga pilihannya banyak.
Selain itu, Yoland juga menekankan pentingnya memahami ide yang ingin disampaikan. Jika ingin tampil kasual, padukan batik dengan jeans dan sneakers untuk tampilan simpel namun tetap stylish.
Namun untuk acara formal, batik lebih baik dibandingkan sutra atau warna gelap dengan sepatu formal dan aksesoris yang elegan. Sesuai saran Yoland, Anda bisa tampil berani dengan batik yang sesuai dengan warna kulit dan acara yang Anda hadiri.
Yoland juga menekankan pentingnya penyesuaian tampilan batik sesuai dengan acara yang akan dihadiri, sebagai bentuk penghormatan terhadap budaya masa kini.
“Hargai batik, tanda cinta ini dengan memadukannya dengan acara yang dihadiri. Kalau casual silahkan di mix and match, mungkin untuk pria kemeja pendek dengan bahan denim dan sneakers. Kalau acara formal mengharuskan orang untuk berdandan, pakai batik. Buatlah sutra atau panjang, padukan dengan celana panjang dan sepatu formal, katanya.
“Jadi mohon diusahakan untuk memadupadankan dengan baik, tapi mohon hargai batik itu sendiri dan juga acaranya,” pesan Yoland.
(mrt)