BAKU – Korban selamat dari kecelakaan pesawat Azerbaijan Airlines di Kazakhstan mengungkap kesaksiannya. Mereka mendengar ledakan keras sebelum pesawat jatuh.
Penerbangan J2-8243 jatuh dalam bola api di dekat kota Aktau di Kazakh pada Rabu (25/12/2024) setelah lepas landas dari daerah di Rusia selatan di mana Moskow berulang kali menggunakan sistem pertahanan udara melawan drone serangan Ukraina. Sedikitnya 38 orang tewas dan 29 orang selamat.
Salah satu penumpang, Sobhonkul Rakhimov, mengatakan di rumah sakit, seperti dilansir Reuters, Sabtu (28/12/2024): “Setelah terdengar suara ledakan, saya mengira pesawat akan hancur.”
Dia mengatakan dia mulai membaca doa dan bersiap untuk final setelah mendengar suara ledakan.
Dia menambahkan: “Jelas pesawat itu mengalami kerusakan dalam beberapa hal.”
“Sepertinya pesawatnya sedang mabuk dan itu bukan pesawat yang sama lagi.”
Penumpang lain di pesawat itu mengatakan kepada Reuters bahwa dia juga mendengar suara keras.
“Saya sangat takut,” kata Vava Shabanova.
Ia menambahkan, juga terjadi ledakan kedua.
Kemudian salah satu pramugari memintanya pindah ke bagian belakang pesawat.
Kedua penumpang mengatakan tampaknya ada masalah dengan tingkat oksigen di kabin pasca ledakan.
Pramugari Zulfikar Asadov mengatakan pendaratan di Grozny ditolak karena kabut memaksa pilot berputar. Saat itu terdengar ledakan di luar pesawat.
Dia menambahkan: “Pilot baru saja mengangkat pesawat ketika saya mendengar ledakan dari sayap kiri. Ada tiga ledakan.”
Sesuatu mengenai lengan kirinya. Kabin kehilangan tekanan.
Selain kengerian dari kecelakaan tersebut, laporan orang pertama dari para penumpang memberikan gambaran tentang kemungkinan penyebab bencana tersebut.
Azerbaijan Airlines menangguhkan sejumlah penerbangan ke kota-kota Rusia pada hari Jumat. Mereka mengaitkan kecelakaan itu dengan “gangguan material dan teknis dari luar”. Namun mereka belum menjelaskan apa kelainannya.
Empat sumber yang mengetahui hasil awal penyelidikan Azerbaijan atas bencana tersebut mengatakan kepada Reuters pada Kamis (27/12/2024) bahwa pertahanan udara Rusia menembak jatuh pesawat tersebut secara tidak sengaja.
Rusia mengatakan penting untuk menunggu penyelidikan resmi selesai untuk memahami apa yang terjadi.
(setiap)