JAKARTA – Pembahasan calon menteri – wakil menteri dan kepala lembaga – yang dilontarkan Presiden terpilih Prabowo Subianto, memunculkan dua pendapat berbeda, karena hal itu perlu dilakukan dan dianggap mubazir.
Pengamat politik Igor Dirgantara menilai program tersebut bukan sebuah pemborosan, melainkan cerminan kelancaran transisi pemerintahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Presiden terpilih Prabowo Subianto.
“Yang pasti bukan bencana, saya melihat sisi positifnya, Bang Ray dan Bang Ferry harus bisa menerima bahwa transisi yang terjadi saat ini adalah yang terbaik dan paling lancar dalam sejarah NKRI,” kata Igor dalam acara perpisahan. . . iNews TV, Kamis (17/10/2024).
Dulu ada G30SPKI dari Soekarno sampai Soeharto, ada protes mahasiswa dari Soeharto sampai Megawati, bla bla bla, SBY punya masalah jatuhnya Hambalang dan lain sebagainya, imbuhnya.
Menurut Igor, semua pihak harus menerima hal tersebut. Ia beranggapan bahwa setiap perbuatan yang dilakukan seseorang mempunyai dua arti yang berbeda, baik dan buruk.
Hal ini serupa dengan pengarahan yang diberikan oleh Prabowo Subianto kepada calon menteri dan wakilnya hingga pimpinan lembaga.
“Kalau Prabowo bisa jalan di atas air, orang tetap bilang dia tidak bisa berenang, masuk akal kalau dia bisa berjalan di atas air, dia bisa berenang, tapi tetap saja diolok-olok orang,” ujarnya.
Berbeda dengan Igor, pengamat politik Ray Rancuti justru menilai pengaturan tersebut sia-sia. Sebab menurutnya, sebagian besar yang maju pada pemilu menteri dan wakilnya berasal dari kelompok yang akan mendukungnya pada pemilu 2024.
Oleh karena itu, kata Igor, bisa dipastikan mereka mempunyai visi dan misi yang sama dengan Prabowo Subianto dan Gibran Rakbuming Raka.
Orang-orang dari kelompok penentang Prabowo-Gibran pada pemilu lalu harus benar-benar dilatih.
“Orang-orang yang katanya direkomendasikan PKB atau PKS tiba-tiba masuk kelompok baru, karena disebut-sebut tersinggung dengan Pak Prabowo,” ujarnya.
“Kalau mau gabungkan pendapat, cukup dua kelompok, wakil Menteri PKB, wakil Menteri PKS, mengingat apa yang mereka sampaikan sebelumnya sehingga cenderung mendekati visi dan kerja Pak Prabowo. Pak Prabowo marah. .juga,” lanjutnya.
(makan)
(makan)