JAKARTA – Usai Edward Akbar melaporkan dugaan penganiayaan Kimberly Ryder ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada Kamis, 3 Oktober 2024, Kimberly tak tinggal diam. Ia kemudian melaporkan ke Komnas Perempuan dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) atas dugaan kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan Edward Akbar (KDRT).
“Jadi kami (KPPPA) dan di sini Komnas Perempuan melaporkan dugaan kekerasan fisik dan mental,” jelas Kimberly Ryder saat ditemui di Komnas Perempuan di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/10/2024). Kimberly datang bersama ibunya dan pengacaranya Machim Ahmed.
Dalam pengaduannya, Kimberly Ryder membawa beberapa bukti foto penganiayaan fisik dan psikologis yang diduga dilakukan Edward Akbar terhadap Kimberly. “Kami menceritakan kisahnya dan membawa bukti pelecehan mental dan fisik terhadap klien saya. “Kami sudah membawa bukti-bukti termasuk bukti video dan sudah kami cetak juga,” jelas pengacara Kimberly, Machi Ahmed. Kimberly Ryder, penyintas KDRT, mengadukan Edward Akbar ke Komnas Perempuan dan Kementerian PPPA.
Bukti fotografi juga diperlihatkan kepada media. “Ditampar, memar, ini tahun 2024,” lanjut Machi Ahmed sambil menunjukkan berbagai foto kekerasan yang dialami Kimberly Ryder.
Kimberly mengaku sudah menerima tudingan kekerasan dari Edward sejak awal pernikahan mereka. Edward dikenal kasar dan suka bermain. “Sejak awal pernikahan kami, kami belum genap setahun menikah. Pada awalnya itu lebih dari sekedar menghancurkan sesuatu. “Jadi saya lempar barang, ponsel saya, laptop saya, kamera saya rusak,” Kimberly menjelaskan perilaku suaminya.
Berbagai pelecehan mental dan fisik yang dialami Edward diyakini dipicu oleh rasa cemburu dan perubahan suasana hati. “Karena dia cemburu, itu karena moodnya tidak stabil. “Hal-hal kecil semakin membesar hingga dia menjadikannya besar,” kata ibu dua anak ini.
Kimberly mengungkapkan, alasannya bertahan karena sikap Edward Akbar yang gemar bermain tangan dan memikirkan anak sejak awal pernikahannya. “Kamu baru menikah beberapa tahun atau beberapa bulan, jadi memalukan kan? Oleh karena itu, ia selalu ingat bahwa lima tahun pertama pernikahannya adalah masa-masa sulit. Pikirkan anak-anak, pikirkan rumah kita bersama. “Faktornya banyak ya,” jelas Kimberly.
Mengenai laporan Edward sebelumnya mengenai penganiayaan anak terhadap dirinya, Kimberly merasa bahwa apa yang dia lakukan terhadap anaknya adalah hal yang biasa dilakukan seorang ibu. “Saya tidak merasa ini penindasan. “Biasa saja ya, bukan seperti aku yang biasa-biasa saja, ibu-ibu pasti tahu jalan keluarnya,” jawab aktris cantik itu saat dituding melakukan pelecehan terhadap anak.