GEN Z merupakan generasi yang lahir antara akhir tahun 1990an dan awal tahun 2010an dan dibesarkan di era digital dengan kemajuan teknologi dan akses informasi yang tidak terbatas. Namun kehadiran teknologi ini juga membawa tantangan baru bagi kesehatan mental manusia.
Krisis kesehatan mental Gen Z
Gen-Z mengalami tingkat kecemasan dan depresi yang lebih tinggi dibandingkan generasi sebelumnya. Data Walton Family Foundation yang dirilis Selasa (17/9/2024) dari PacificOaks Collage menunjukkan bahwa 42 persen Gen Z berjuang melawan depresi dan perasaan putus asa, hampir dua kali lipat dibandingkan mereka yang berusia 25 tahun ke atas (23 persen).
Menurut laporan TI Harmony Healthcare, 61 persen Gen Z telah didiagnosis menderita kecemasan. Masalah utama yang dihadapi adalah ketidakpastian masa depan, tekanan finansial, dan perubahan hubungan sosial. Dalam hal ini, media sosial menjadi bagian keseharian Gen Z yang tidak akan pernah lepas.
Pengaruh dari semua sisi. Di satu sisi, media sosial memfasilitasi komunikasi dan akses informasi. Di sisi lain, hal ini meningkatkan risiko cyberbullying, tekanan untuk tampil sempurna, dan informasi yang berlebihan, yang dapat menyebabkan stres dan kecemasan. Fenomena ini membuat Gen Z rentan mengalami masalah mental.
Keterbukaan Generasi Z terhadap terapi dan solusi kesehatan mental
Salah satu perbedaan utama antara Gen-Z dengan generasi sebelumnya adalah tingkat keterbukaan terhadap masalah kesehatan mental. Mereka lebih bersedia untuk berbicara dan meminta bantuan profesional. Menurut Harmony Healthcare IT, dua dari lima generasi menerima terapi rutin, dan 53 persen menerima layanan kesehatan mental profesional.
Mereka secara aktif mencari solusi terhadap kesehatan mental mereka dan menghilangkan stigma yang ada. Beberapa inovasi bermunculan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan mental Gen-Z. Inovasi ini hadir dalam bentuk platform terapi online seperti BetterHelp, yang menawarkan sesi konseling jarak jauh untuk memfasilitasi akses ke terapis.
Aplikasi kesehatan mental seperti Headspace dan Calm menyediakan alat untuk manajemen stres dan meditasi, menjadikannya mudah diakses dan diakses. Inovasi ini menawarkan solusi praktis yang sesuai dengan gaya hidup digital Gen-Z.
Peran pendidikan dalam pelatihan terapis masa depan
Program pendidikan yang ditawarkan oleh Pacific Oaks College sangat penting untuk mempersiapkan terapis yang siap merespons tantangan kesehatan mental Gen-Z.
Program Terapi Pernikahan dan Keluarga di Pacific Oaks dirancang untuk memberikan keterampilan yang relevan dengan fokus pada pendekatan inovatif dan peka budaya. Hal ini memastikan bahwa pengembang di masa depan dapat menawarkan dukungan yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik Gen-Z.
(singa)