JAKARTA – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasman) Abdul Muti buka suara terkait wacana penutupan sekolah selama sebulan di bulan suci Ramadhan 2025. 

1. Ditujukan kepada Menteri Koordinator

Dia menegaskan, pengumuman tersebut biasanya dibahas di tingkat Menteri Koordinator (MENCO) atau Presiden. “Saya kira levelnya lebih tinggi dari kita, apakah level menteri koordinator atau level presiden langsung, kita masih belum tahu,” kata Muti kepada wartawan di kantor Kementerian Pendidikan. dan Kebudayaan, Jakarta. , Selasa (31/12/2024).

2. Belum ada keputusan resmi

Benar kata dia, Kementerian Agama (Kemenag) belum mengambil keputusan resmi, yang baru dia dengar soal bulan libur sekolah.

 “Tapi masalahnya, saat ini belum ada pembahasan mengenai libur Ramadhan yang menurut saya masih dibahas di Kementerian Agama ya, dan belum ada keputusan,” ujarnya.

3. Pidato Menteri Agama

Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Nasruddin Umar mengatakan ada pembahasan penutupan sekolah selama satu bulan di bulan Ramadhan 2025. Kata dia, wacana tersebut sebenarnya ingin diterapkan di sekolah-sekolah yang berada di bawah Kementerian Agama. penting

“Tapi sekolah lain masih kita bahas, tapi kita tunggu pemaparannya,” usai mengikuti meditasi muhasbah dan doa menyambut Tahun Baru 2025 di Silang Barat Mons, Jakarta Pusat, Senin, 30 Desember 2024 malam. kata Agama. . .

4. Karena hari libur

Menteri Agama mengungkapkan, alasan pidato tersebut adalah untuk memberikan siswa libur satu bulan penuh selama bulan suci Ramadhan. Ia ingin siswa lebih fokus dalam menjalankan ibadah puasa.

“Yang jelas hari raya atau tidak, kita semua mengharapkan kebaikan agama. Bagi saya itu yang terpenting. Ramadhan itu amanah bagi umat Islam,” ujarnya.

Oleh karena itu, kata dia, wacana ini muncul dari keinginan dan harapan agar seluruh umat Islam, khususnya pelajar, bisa lebih memperhatikan ibadah puasa.

“Di Ramadhan kali ini kita prihatin bagaimana cara menjalani Ramadhan yang baik, bagaimana cara menjalani Ramadhan yang baik, dari anak kecil hingga orang dewasa, kita memikirkan pandangan masyarakat terhadap Ramadhan,” tutupnya usai makan.

(fiksi)