Pipik UMI akhirnya bertemu dengan Sunhaji, seorang penjual teh yang viral setelah diejek Gus Miftah saat berjualan di acara Bersholawat Magelang bersama Gus Yusuf Chudlori dan Habib Zaidan Bin Yahya.

Melalui postingan di akun Instagramnya, istri mendiang Ustadz Jefri Al Buchori ini membagikan foto kebersamaannya dengan Sunhaji di rumahnya di kawasan Magelang, Jawa Tengah. 

Berikut beberapa fotonya, dilansir Okezone dari akun Instagram @ummi_pipik, Rabu (4/12/2024). 1. Bertemu dengan Sunhaji di Magelang setelah menyelesaikan studi

Ummi Pipik rela terbang dari Jakarta ke Semarang untuk bertemu langsung dengan Sunhaji. Padahal, ibu Abidzar Al-Ghifari baru saja menyelesaikan studi di kawasan Kebayoran. 

Alhamdulillah, setelah menyelesaikan studi di Sekolah Al Azhar Kebayoran, saya terbang ke Semarang dan ditemani kakak saya ke Magelang, tempat tinggal Pak Sunhaji, tulis Umi Pipik di caption postingannya.  2. Berkomunikasi dengan Sunhaji


Umi Pipik kemudian memanfaatkan momen tersebut untuk berkomunikasi langsung dengan Sunhaji. 

Ia mengungkapkan emosinya karena ayah penjual es teh tersebut tampak ikhlas dan memaafkan kejadian tidak menyenangkan tersebut. 

Banyak makna yang tersirat dari ceramahku, indahnya ilmu yang ikhlas.. karena ikhlas itu ada di hati, bukan di kata-kata.. hati yang mudah memaafkan dan tidak menaruh harapan pada makhluk, tulisnya tentang Umi pipis.  3. Berikan nasihat pada Sunhaji

Saat itu, Umi Pipik pun mengaku bersyukur karena Sunhaji langsung mendapat hikmah yang tiada henti. Meski demikian, ia berpesan agar penjual teh tersebut tidak mudah kewalahan dengan bantuan yang mulai diterimanya. 

“Kalimat-kalimat yang kamu dengar akan membawamu ke jalan keberkahan, dan Allah akan meninggikan derajatmu, tapi jangan naik pangkat, semoga kamu semakin taat,” tulisnya. 

4. Semoga Gus Miftah menyesal

Atas kejadian tersebut, Umi Pipik pun berharap Gus Miftah menyesali perbuatannya dan melakukan refleksi panjang. Beliau juga mengatakan bahwa ilmu pengetahuan seseorang tidak diukur dari penampilannya saja. 

“Perkataan yang diucapkan membawa kehancuran, semoga disesali dan tidak terulang kembali, serta membawa renungan yang panjang, mudah-mudahan membawa keberkahan bagi semua orang, karena tingkat ketakwaan seseorang, dan ilmu tidak bisa disamakan. diukur dari bajunya saja,” tulisnya. 5. Sentuhlah keadaan manusia di mata Tuhan 

Umi Pipik pun mengingatkan bahwa manusia memang mempunyai derajat yang sama di mata Tuhan. Meski terlihat istimewa di dunia, mungkin terlihat biasa saja di mata Tuhan. Sebaliknya. 

“Di hadapan manusia mungkin ada yang terlihat istimewa, namun bisa jadi ia tampak biasa saja di hadapan Tuhan, namun ada pula orang yang dipandang manusia biasa-biasa saja, bisa jadi ia luar biasa di hadapan Tuhan… orang yang istimewa,” dia menulis.

(Apa)