JAKARTA – Presiden terpilih RI Prabowo Subianto mengundang sejumlah calon menteri. Beberapa nama yang diberikan memiliki latar belakang militer.
Nyatanya, mereka bukan sekedar orang sembarangan melainkan pemenang Adhi Makayasa. Sedangkan Adhi Makayasa merupakan penghargaan tahunan bagi lulusan berprestasi seluruh jenjang akademi TNI dan Polri.
Berikut tiga calon menteri yang mengalahkan Adhi Makayasa dari TNI Angkatan Darat:
1. Mayor (Purn) TNI Agus Harimurthy Yudhyono
Sebelum terjun ke dunia politik, AHY 16 tahun bertugas di TNI Angkatan Darat, merupakan lulusan terbaik Akademi Militer (Akmil) tahun 2000 dan meraih Penghargaan Adhi Makayasa dan Pedang Trisakti Wiratama.
AHY telah berpartisipasi dalam beberapa operasi militer, termasuk pemulihan keamanan di Aceh pada tahun 2002 dan operasi penjaga perdamaian PBB di Lebanon pada tahun 2006. Pada tahun 2015, AHY menjabat Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203/Arya Kamuning Brigif 1/ di bawah PIK, Kodam. Jaia adalah salah satu departemen keamanan di pusat tersebut.
Sebagai salah satu pendiri Universitas Pertahanan Indonesia (Unhan), AHY akhirnya terjun ke dunia politik. Ia memutuskan untuk keluar dari militer pada tahun 2016 ketika ia mencalonkan diri sebagai calon gubernur Jakarta. Ia kemudian aktif di Partai Demokrat dan kini menjabat Ketua Umum Partai Demokrat, Menteri Pertanian dan Perencanaan Daerah.
2. Letkol (Purn) TNI Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara
Beliau merupakan lulusan terbaik Akademi Militer tahun 1999 dan penerima Penghargaan Adhi Makayasa. Sulaiman juga dikenal sebagai ahli bidang kuda.
Setelah 20 tahun menjadi tentara, Suryanagara memutuskan untuk pensiun dini dan fokus pada bisnisnya. Menurut Wikipedia, beliau pernah menduduki beberapa jabatan militer, Komandan Peleton 2 Kompi Tank 2 Kostrad Divisi Infanteri 81 Yonkav 8 / NSW (2000-2001). Kemudian, Komandan Peleton 1 Kompi Tank 2 Kostrad Divisi Infanteri 81 Yonkav 8 / NSW (2001-2003).
Perwira Seksi Operasi Pasukan Serangan Cepat (PPRC) TNI (2003), Perwira Seksi 2/Operasi Yonkaw 8/Divisi Militer II NSW Kostrad (2003-2004), Perwira Seksi 2/Operasi Yonkaw 11/Militer MSC Iskandar Masa-2 (205) , Perwira Seksi 2/Operasi Yonkav 8/NSW Divisi Infanteri 2 Kostrad (2005-2006).
Setelah itu, V Yon menjabat Wakil Komandan Kompi Mekanik Konga XXIII/A UNIFIL Lebanon (2006-2007), Komandan Divisi Infanteri 2 Yonkav 83/NSW Kostrad (2006-2007), Komandan Kompi Tank 13 Yonkav. Divisi Infanteri Kostrad (2007).
Komandan Kompi Kavaleri Intai I/BS Divisi Infanteri 1 Kostrad (2007-2008). Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia (2008-2009), Kepala Divisi Operasi Siap Direktorat Perencanaan Operasi Militer Indonesia (2009-2011).
Kepala Sekretariat Panglima TNI (2011) Asisten Sekretariat Presiden RI (2011-2015). Komandan Batalyon Kavaleri 4/KC Kodam III Siliwangi (2016-2017). Dosen tetap Universitas Pertahanan (2017-2019).
3. Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Marsekal (Purn) TNI Donny Ermavan
Beliau merupakan lulusan terbaik Akademi Angkatan Udara tahun 1988 dan peraih Adhi Makayasa. Jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Pangkoopsau II.
Beberapa jabatan yang pernah disandangnya dari Wikipedia: Perwira Penerbang TNI Angkatan Udara ke-15, Panglima TNI Angkatan Udara ke-15, Komandan Lanud Iswahyudi (2008-2009), Atan RI di Brazil (2009), Paban I/Ren Spesau, Dan Lanud Iswahyudi [3] ( 2014-2015), Kaskoopsau II (2015-2017), Wakabais TNI (2017).
Kemudian, Staf Khusus Kasau (2017-2018), Dansekou (2018-2019), Pangkoopsau II (2019-2020), Sekjen Kemhan RI (2020-2024).
(roh)