JAKARTA – Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Daerah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan komitmennya untuk memenuhi Proyek Tembok Laut Besar atau Mega Sea Wall. Menurutnya, pembangunan infrastruktur yang berdampak pada banyak orang selalu menjadi prioritas. 1. Proyek tembok laut yang besar
AHY mengatakan tembok laut besar merupakan rencana berkelanjutan yang telah lama dibahas oleh pemerintahan-pemerintahan sebelumnya.
AHY mengatakan, pihaknya saat ini sedang melakukan pendalaman secara detail, termasuk membuka dokumen studi kelayakan yang telah disiapkan pada pemerintahan sebelumnya untuk mengetahui langkah apa yang harus diambil. Tak hanya di Jakarta, kajian juga dilakukan di wilayah pesisir lain di Pulau Jawa.
“Saat ini kami sedang melakukan penelitian lebih lanjut, kami membuka dokumen-dokumen yang sudah ada sebelumnya, termasuk studi kelayakan yang telah dilakukan pada tahun-tahun atau periode-periode sebelumnya, untuk dipelajari kembali apakah masih penting atau ada hal-hal yang perlu terus kami tingkatkan. dan tingkatkan,” kata AHY.
“Intinya seperti disampaikan juga oleh Pak Presiden Prabowo Subianto, sasaran utama kita adalah pantai utara Jakarta. Sudah ada perhitungannya dan sekali lagi harus kita perbarui perhitungannya. Pulau Jawa Utara untuk umumnya,” lanjutnya 2. Fokus di pesisir pantai
Selain fokus pada tanggul laut besar, AHY juga menyebut akan menyelesaikan pembangunan tanggul laut tersebut. Di sisi lain, pemerintah juga akan mengurangi dampak air bawah tanah akibat kelangkaan yang parah sehingga masyarakat bisa memiliki akses terhadap air bersih.
“Jadi semuanya sudah diperbaiki, saluran pembuangannya sudah diperbaiki sehingga ketika dibangun bendungan laut terbuka yang sangat besar, masalah-masalah lain sudah teratasi sehingga tidak timbul masalah baru. AHY. 3. Sumber dana
Soal pembiayaan, AHY mengaku akan mencari sumber dana terpercaya. Namun menurut AHY, semua itu masih harus menunggu instruksi Presiden Prabowo Subianto. “Perkiraan anggarannya cukup besar untuk bisa membangunnya, kami tetap memiliki keinginan tulus untuk menggarapnya ke depan, meski kami juga sadar bahwa Jakarta bukan satu-satunya yang terancam banjir laut atau banjir laut. tanah longsor. Memang menghadap ke bawah, tapi wilayah Semarang, Jawa Tengah, termasuk Damak, saya mau lewat, timur, utara Pulau Jawa, ”pungkasnya.
(fbn)