JAKARTA – Rachel Venya semakin memantapkan dirinya di dunia perfilman Tanah Air. Film debutnya “Panggilan Tidur” berhasil menarik perhatian dan meraih penghargaan Aktris Penonton di Festival Film Indonesia 2023.

Rachel kini bereksperimen dengan genre baru dengan film horor berjudul Life Debt yang diproduksi oleh Visinema Pictures. Keputusan Rachel untuk terjun ke bisnis pertunjukan tidaklah tiba-tiba.​

Ia mengungkapkan keinginannya untuk keluar dari zona nyamannya sebagai pembuat konten yang telah ia geluti selama bertahun-tahun. Namun, kurangnya rasa percaya diri membuatnya menunda pendekatan tersebut.

“Awalnya saya ingin keluar dari zona nyaman. Saya sudah bertahun-tahun berkecimpung di bidang pembuatan konten, namun saya ragu untuk mendapat kesempatan bermain film karena sering meragukan diri saya sendiri, ”kata Jakarta Pusat. , Jumat (22/2), kata Rachel saat ditemui di kawasan Cikini (2024). Rachel Vennya yang bekerja keras membuat film: Saya ingin keluar dari zona nyaman

Setelah sukses debut di film pertama, Rachel merasa tertantang untuk lebih mengeksplorasi kemampuan aktingnya. Ia pun menerima ajakan membintangi film horor Debt sebagai langkah baru dalam karirnya.

“Saat saya menerima film ini, saya merasa itu juga di luar zona nyaman saya karena berbeda dengan film-film sebelumnya. Jadi saya ingin menantang diri saya sendiri untuk melihat apakah saya bisa mengambil tantangan berikutnya.

Billy Christian, sutradara “In Debt”, memuji kemampuan akting Rachel. Ia mengatakan Rachel memiliki potensi besar dan bisa terus mengasah kemampuannya serta menciptakan karya terbaik.

“Kalau castingnya, hasilnya bagus sekali. Biasanya influencer yang membintangi film dianggap punya penampilan yang sederhana, tapi Rachel berbeda. Dia punya potensi.” Dengan bacaan dan dukungan dari aktor lain, aku yakin dia akan. jadi lebih percaya diri,” kata Billy.

Rachel mengaku sering stres. Banyak yang percaya dia mendapatkan peran ini hanya karena popularitasnya sebagai pembuat konten. Hal ini mendorongnya untuk membuktikan bahwa dirinya pantas memasuki dunia showbiz.

“Saya merasa ada tekanan untuk membuktikan sesuatu. Tapi saya juga ingin menikmati prosesnya. Saya tidak ingin perasaan ingin membuktikan sesuatu lebih besar daripada rasa kenikmatannya,” kata Rachel.

Meskipun Rachel sering merasa tidak aman, dia tetap bersikap profesional. Ia bahkan tidak mempermasalahkan jika sutradara merasa ada orang lain yang lebih cocok memainkan peran yang diberikan kepadanya.

“Kalau Billy merasa karakternya lebih cocok diperankan orang lain, saya tidak masalah dengan itu. Saya memang punya persiapan terbaik untuk film ini,” tutupnya.

(Arne)