JAKARTA – Wisma Olahragawan Kemayoran dikembangkan menjadi rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Rencananya, apartemen di Wisma Atlet mulai disewakan setelah renovasi selesai pada April 2025. 1. Wisma Atlet menjadi hidup

Menteri Perumahan dan Permukiman (PKP) Maruar Sirayat mengatakan, dalam hal ini pihaknya bertugas menyelesaikan pembangunan kembali rumah olahragawan Kemayoran bersama Abipraya-Wika, KSO selalu menjadi kontraktor. 

Dalam keterangan resminya, Jumat (10/1/2025), ia mengatakan: “Sementara itu hak prerogratif Menteri Negara untuk menentukan kejelasan tujuan penggunaan dan apa yang harus dilakukan dengan penggunaan rumah susun tersebut.”  2. Menentukan biaya sewa wisma atlet

Menteri Ara mengatakan, berdasarkan hasil kesepakatan tentatif yang dicapai dalam pertemuan tersebut, akan dilakukan peninjauan kembali tarif sewa rusun untuk mendapatkan tarif yang terjangkau bagi masyarakat dan aparatur sipil negara (ASN).

“Agar mencapai target, direktur perumahan akan membantu memikirkan kriteria perumahan potensial.” Sebagai lanjutannya, pada Senin, 13 Januari 2025 direncanakan kunjungan kerja ke Wisma Atlet. . Kepala BPKP dan Sekretaris Negara,” imbuhnya. 3. Wisma Atlet PSN dan MBR

Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara (Cetnag), Setya Uthama mengatakan, dalam rancangan inpres tersebut terdapat kompromi penggunaan wisma oleh atlet sebesar 50% untuk MBR dan 50% untuk ASN. 

Kebangkitan Athlete House dilakukan sebanyak 5.494 unit yang tersebar di 7 tower di blok D10 Kemayoran dan 3 tower berkapasitas 1.932 unit di blok C2 Pademangan. Dari total 7.426 unit yang dibangun kembali, sebanyak 1.932 unit dari Blok C2 Tower 8 dan Blok D10 Tower 1, 2, 3, 4, 6 dan 7 rencananya akan dijadikan apartemen ASN dan MBR.

Kebangkitan tersebut dimulai pada 26 Agustus 2024 dan ditargetkan selesai pada April 2025 dengan nilai kontrak Rp367 miliar. Pembangunan kembali Wisma Olah Raga dilakukan oleh kontraktor Abipraya-Vika, KSO. 

(Phoebe Novalis)