JAKARTA – Anggota DPR RI Charles Mekiansah menyerukan pengawasan dan edukasi masif terhadap maraknya peredaran uang palsu. Apalagi, perhatian publik tertuju usai kasus sindikat uang palsu di UIN Alauddin Makassar.
Melihat kasus ini, banyak masyarakat yang khawatir dengan merebaknya mata uang palsu. Apalagi masyarakat juga sangat sering menerima mata uang palsu. Oleh karena itu, Bank Indonesia harus meningkatkan upaya edukasi dan promosi agar masyarakat mengetahui cara mengenalinya. .” BENAR Antara uang dan uang palsu,” kata Charles dalam keterangannya, Jumat (27/12/2024).
Charles menilai, sosialisasi ciri-ciri mata uang riil rupee seperti warna keamanan dan efek mikroteks perlu dilakukan secara mendalam di kalangan masyarakat. “Edukasi yang efektif membantu masyarakat menjadi lebih sadar dan mengurangi kemungkinan mendapatkan mata uang palsu dalam transaksi sehari-hari,” tambahnya.
Charles menambahkan, Bank Indonesia (BI) perlu memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat mengenai langkah-langkah yang harus diambil jika menemukan atau menerima uang palsu. Apakah Anda mengadu ke cabang BI terdekat atau sejenisnya? Hal ini dapat mengurangi kerusakan sosial.
“Jika perlu, pihak imigrasi akan mencoba menangkap bola. Sayang sekali penjahatnya mengumpulkan uang palsu. Mungkin 100 atau 50.000 rupee tidak seberapa bagi mereka yang kaya, tapi itu jumlah yang sangat besar bagi mereka yang kaya.” tidak punya cukup uang,” katanya.
Sementara itu, masyarakat diimbau untuk mengikuti anjuran Bank Indonesia dan selalu menggunakan cara 3D pada saat menerima uang fisik, yaitu dengan melihat, menyentuh, melihat, dan lain-lain, serta mewaspadai tersebarnya uang palsu.