JAKARTA – Pada Community Center ke-4 yang digelar di Jakarta Barat, antusiasme penonton terlihat jelas. Acara ini mengusung tema luas “Lompatan ke Barat” dengan slogan “Jakarta Berkeadilan – Menjamin Kesetaraan Akses Warga Negara” dan mengajak warga berdiskusi mengenai isu-isu terkait lingkungan hidup dan kehidupan sehari-hari.
Civic Center Vol.4 berfokus pada analisis dua program utama calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Pramon Anung dan Rano Karno alias Bang Dul, yakni Jakarta Berdedikasi dan Jakarta Berkeadilan. Banyak warga yang berbicara kepada tim peninjau Jakarta tentang proposal tersebut, mengungkapkan “orisinalitas” dan keprihatinan mereka.
Pandangan warga, antara lain masalah pencemaran limbah dan masalah dukungan mahasiswa seni
Nanang asal Jakarta Barat mengatakan, kebersihan lingkungan mulai diabaikan.
“Kalau bisa zaman Mas Fram seperti zaman Pak A-hok ya? jumlah orang bertambah – katanya, membuat orang lain yang hadir mengangguk.
Ada pula Nani asal Jakarta Timur yang menyoroti persoalan transparansi anggaran di tingkat RT dan RW.
“Jangan sampai dana RT/RW berakhir di tangan yang sama,” ujarnya penuh harap, “transparansi itu penting agar warga juga merasa dilibatkan.”
Salah satu anggota komunitas teater keliling di kalangan anak muda, Fakih, mengemukakan persoalan lain yang tak kalah pentingnya. “Park Pram, Pak Bandol, tolong berhenti mengkomersialkan fasilitas untuk mahasiswa seni lokal. Ia berkata dengan tegas, “Kami membutuhkan ruang di mana kami dapat berkreasi tanpa terbebani dengan harga sewa yang tinggi.”