GAZA – Israel dilaporkan telah membunuh Israel, pemimpin Hamas Yahya Sinwar masih hidup. Hal ini dilaporkan oleh beberapa sumber, seperti The Jerusalem Post, The Times of Israel dan Daily Mail. Meskipun terjadi perburuan dan operasi rahasia yang dilakukan pasukan Israel, mereka tetap berkomitmen untuk melanjutkan perjuangan bersenjata untuk mencapai tujuan mereka.

Pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, tidak menunjukkan penyesalan atas serangan pada 7 Oktober 2023. Meskipun serangan itu berujung pada invasi Israel, kematian puluhan ribu warga Palestina, dan kehancuran tanah airnya di Gaza, Sinwar tetap terlibat. bahwa perjuangan bersenjata adalah satu-satunya cara untuk memaksakan terbentuknya negara Palestina. Informasi ini diberikan oleh empat pejabat Palestina dan dua sumber pemerintah Timur Tengah.

Menurut catatan Israel, serangan Hamas pada 7 Oktober menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera 250 orang. Sebagai tanggapan, Israel melancarkan serangan balasan besar-besaran, menewaskan 41.600 orang dan membuat 1,9 juta orang mengungsi, menurut otoritas kesehatan Palestina dan angka Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Sinwar percaya bahwa perjuangan bersenjata adalah satu-satunya cara untuk mencapai tujuan politik dan memaksakan pembentukan negara Palestina. Keberaniannya tetap aktif dalam kepemimpinan Hamas, meski berada di bawah tekanan. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran mereka bagi organisasi. Berikut lima fakta yang terjadi dalam pemberitaan The Economic Times bahwa Yahya Sinwar masih hidup.

1. Hubungi pejabat Qatar

Menurut laporan Al Arabiya, pemimpin Hamas Yahya Sinwar masih hidup dan berkomunikasi dengan para pejabat di Qatar. Koneksi ini menunjukkan bahwa Sinwar tetap aktif dalam peran Hamas, meskipun banyak spekulasi mengenai kematiannya. Qatar, sebagai pendukung utama Hamas, kemungkinan besar akan membahas masalah keuangan, keamanan dan politik Hamas, serta memberikan dukungan diplomatik. Sinwar dikenal menjaga kerahasiaan dan menggunakan saluran komunikasi yang aman, menunjukkan bahwa kepemimpinan Hamas tetap stabil dan Sinwar adalah tokoh kunci dalam strategi organisasi tersebut.

2. Penyelidikan atas kematian Sinwar Israel

Militer Israel sedang menyelidiki laporan yang menyebutkan kemungkinan kematian Yahya Sinwar. Namun, badan intelijen Israel, Shin Bet, dan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) belum menemukan bukti baru yang mengonfirmasi kematian Sinwar. Hal ini menandakan belum ada informasi spesifik mengenai kematiannya.

3. Kurangnya bukti kematian

Seorang pejabat Israel juga mengatakan kepada reporter Axios Barak Ravid bahwa mereka tidak memiliki bukti yang menunjukkan bahwa pemimpin Hamas Yahya Sinwar telah terbunuh. Itu hanya spekulasi dan harapan, berdasarkan fakta bahwa Sinwar sudah beberapa minggu terakhir tidak dapat dihubungi, sehingga masih ada kemungkinan Yahya Sinwar selamat dari serangan udara Israel.

4. Komunikasi Tersembunyi 

Yahya Sinwar dikenal sangat tertutup, selalu berkomunikasi dan bergerak. Dia menggunakan pesan tepercaya untuk komunikasi non-digital dan belum muncul di depan umum sejak serangan 7 Oktober. Tiga pejabat Hamas dan seorang pejabat regional menegaskan bahwa mereka beroperasi dengan hati-hati, memastikan bahwa mereka tetap aktif meskipun bersembunyi.

5. Kepemimpinan dalam Negosiasi

Sinwar adalah pengambil keputusan utama dalam negosiasi gencatan senjata Qatar-Mesir yang melibatkan pertukaran tahanan. Tiga sumber Hamas menegaskan bahwa Sinwar terus memainkan peran penting dalam proses ini, dan masih memiliki pengaruh dan kendali atas situasi saat ini.

(ssst)