WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) sedang mempertimbangkan untuk mengirim sistem pertahanan udara Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) ke Israel di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan dan kemungkinan perang dengan Iran, menurut The Times of Israel. Namun, pejabat tersebut, yang berbicara tanpa menyebut nama, menambahkan bahwa belum ada keputusan yang diambil mengenai pengiriman THAAD.
Beberapa laporan Israel sebelumnya mengklaim bahwa AS akan mengerahkan sistem rudal anti-balistik ke negara Zionis sebagai persiapan menghadapi respons Israel terhadap serangan rudal Iran baru-baru ini.
AS memiliki berbagai sistem pertahanan rudal yang ditempatkan di Timur Tengah dan Eropa, termasuk sistem Patriot. Para pejabat telah berdebat selama berbulan-bulan tentang jenis sistem pertahanan udara apa yang akan ditempatkan di wilayah tersebut dan di mana akan ditempatkan. Setiap pengerahan THAAD ke Israel akan melibatkan pengerahan pasukan untuk mengoperasikan sistem yang kompleks, The Times of Israel melaporkan.
Setahun yang lalu, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin memerintahkan pengerahan baterai THAAD dan batalyon Patriot tambahan ke lokasi-lokasi di Timur Tengah untuk meningkatkan perlindungan pasukan AS dan membantu pertahanan Israel. Menurut laporan Layanan Penelitian Kongres pada bulan April, militer AS memiliki tujuh baterai THAAD.
Secara umum, setiap baterai terdiri dari enam peluncur yang dipasang di truk, 48 pencegat, peralatan radio dan radar, dan membutuhkan 95 tentara untuk beroperasi.
THAAD dianggap sebagai sistem pelengkap Patriot, namun dapat mempertahankan wilayah yang lebih luas. Sistem ini dapat mencapai target pada jarak 150-200 km (93-124 mil).
Awal bulan ini, serangan rudal balistik besar-besaran Iran berhasil menembus sistem pertahanan udara berlapis Israel. Saat ini Israel menggunakan beberapa sistem pertahanan udara, termasuk David Sling, Arrow dan Iron Dome, namun semuanya tidak berdaya menghentikan rudal hipersonik Iran.
Runtuhnya sistem pertahanan Israel telah menimbulkan kekhawatiran bagi sekutu setia Zionis, Amerika Serikat.
Sistem THAAD sendiri telah menimbulkan kontroversi dan meningkatkan ketegangan seiring rencana AS mengirimkannya ke Korea Selatan pada tahun 2022 untuk melawan serangan Korea Utara. Saat itu, China menganggap kehadiran THAAD yang mampu meluncurkan rudal jarak jauh merupakan ancaman bagi keamanannya.
(dk)