JAKARTA – Situasi terkini di Provinsi Bangka Belitung mengkhawatirkan setelah Kejaksaan Agung (Kejagung) mengusut dugaan korupsi, kata aktris sekaligus istri Harvey Moi, Sandra Dewi.
Situasi meresahkan dari sisi ekonomi dan sosial itu diungkap Sandra Dewi saat menjadi saksi dalam sidang lanjutan terdakwa korupsi timah Harvey Moeis di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus) pada Kamis, 10 Oktober 2024.
Situasi di Bunkar Belitung memprihatinkan, banyak penjarahan dan penjarahan dimana-mana, kata Sandra Dewi.
Bangka Belitung mengatakan, suara tersebut ia keluarkan karena tidak mendengar suara masyarakat. Sehingga saat ini banyak masyarakat di Bangka Belitung yang menganggur.
“Nenek moyang kami adalah penambang timah. Masyarakat kami sudah ratusan tahun memiliki budaya bekerja, sehingga kini banyak masyarakat kami yang kehilangan nyawa,” jelasnya.
Nilai kerugian akibat kasus ini merupakan kerugian lingkungan hidup, Ia juga menduga sebesar Rp 271 triliun yang meliputi kerugian ekonomi dan biaya pemulihan lingkungan.
Putri kelahiran Bangka Belitung ini mengungkapkan, aktivitas penambangan timah sudah berlangsung secara turun temurun selama ratusan tahun.
“Menurut saya, Putri Bangka Belitung; Nenek moyang saya menambang timah ratusan tahun lalu. Lubang-lubang timah ini sudah ada sejak dahulu kala,” jelasnya.
Oleh karena itu, dia tidak setuju PT Timah dan PT Refined Bangka Tin (RBT) harus menanggung beban operasi penambangan timah selama ratusan tahun yang sudah menjadi perusahaan patungan selama 1,5 tahun.
“Apakah kemitraan antara swasta dan PT Timah yang harus disalahkan selama satu setengah tahun?”
Ia berharap kejadian hari ini bisa teratasi sehingga masyarakat Bangka Belitung bisa kembali bekerja dan beraktivitas seperti sedia kala.
“Oleh karena itu, kami berharap ada solusi regulasi yang sesuai dengan kondisi masyarakat Bangka Belitung jika langkah tersebut diambil. Maka pada hari ini saya berharap ada kondisi yang diceritakan kakak saya di Bangka Belitung. kondisi masyarakat Bangka Belitung,” jelasnya.
Selain itu, perusahaan boiler air swasta yang disita Kejaksaan Agung menimbulkan gejolak perekonomian yang besar di masyarakat. Pasalnya, banyak masyarakat yang menggantungkan penghidupannya pada perusahaan ini.
“Karena ini bukan hanya masalah saya saja, tapi masalah Bangka Belitung karena perusahaan swasta inilah yang membantu perekonomian Bangka Belitung. Karena bisa memberikan banyak hal baik bagi masyarakat yang banyak bekerja,” pungkas Bangka Belitung.
(Dinding)