Program pemeriksaan kesehatan gratis ini diharapkan menjadi salah satu program yang dilaksanakan Presiden terpilih Prabowo Subianto mulai tahun 2025.
Menurut pakar medis dr Dicky Budiman, meski dinilai sebagai langkah tepat untuk mendeteksi dini beberapa penyakit menular dan kronis, namun tetap ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan.
Salah satunya adalah ketersediaan fasilitas kesehatan dan sumber daya manusia yang memadai. Perlu diketahui, target audiens program pemeriksaan kesehatan gratis ini adalah 52 juta orang.
“Namun ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan, yang pertama dan utama adalah tingkat kesiapan sistem kesehatan. Apakah fasilitas kesehatan tersebut memiliki kapasitas yang memadai?” Akankah peralatan, infrastruktur, dan tenaga medis menangani penyelidikan besar-besaran ini? Dr. Dickey, Kamis 26 September 2024 kepada MNC Port.
Selain itu, Dr. Di juga mengingatkan pemerintah untuk mempertimbangkan apakah anggaran yang diberikan cukup untuk menutupi seluruh biaya operasional program pemeriksaan kesehatan gratis tersebut.
“Kemudian yang kedua, efektivitas belanja anggaran. Anggaran sebesar Rp5 triliun harus memastikan seluruh biaya logistik tercover. “Dalam beberapa kasus, bahkan mungkin termasuk pembelian peralatan medis yang diperlukan,” katanya.
Namun, Dr. Diki meyakini rencana Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk mengadakan program pemeriksaan kesehatan gratis merupakan langkah tepat. Seperti diketahui, dalam jangka panjang, program pemeriksaan kesehatan gratis ini bertujuan untuk mewujudkan generasi sehat pasca Indonesia Emas 2045.
Apalagi jika program pemeriksaan kesehatan gratis ini bisa mencapai tujuan. Khususnya bagi kelompok rentan, salah satunya penyakit TBC direncanakan sebagai kelompok yang paling penting.
“Secara keseluruhan, wacana kebijakan ini dapat dinilai wajar. “Secara khusus harus menyasar kelompok rentan atau mereka yang berisiko tinggi terkena penyakit tertentu seperti TBC, hipertensi, diabetes, atau penyakit kronis lainnya,” ujarnya.
Dia menambahkan, “Apa? .
Dr Dickey menambahkan, pemeriksaan kesehatan merupakan salah satu langkah tepat untuk mencegah beberapa penyakit yang membebani anggaran kesehatan Indonesia.
“Jika deteksi dini tidak dilakukan maka akan semakin membebani anggaran kesehatan kita,” ujarnya. Sehingga hal ini dapat membantu mengurangi beban skrining atau pencegahan.
Sebagai informasi, program pemeriksaan kesehatan gratis yang diusung Presiden terpilih Prabowo Subianto diperkirakan akan dimulai pada tahun 2025 hingga 2029. Sasaran pertama program pemeriksaan kesehatan gratis ini adalah penderita tuberkulosis, karena Indonesia merupakan negara dengan angka kejadian penyakit tuberkulosis tertinggi kedua di dunia.
(singa)