Teheran – Serangan Iran ke Israel pada Rabu (2/10) dini hari membuat situasi di Timur Tengah memanas. Beberapa media asing mulai memprediksi kemungkinan pecahnya Perang Dunia III jika Israel membalas serangan Iran. 

Bayangan Perang Dunia III sudah terlihat sejak tahun 2022, ketika Rusia terang-terangan menyerang Rusia. Disusul kekhawatiran antara Tiongkok dengan Tiongkok Taipei atau Taiwan, dan terakhir tindakan Israel menduduki Gaza, menjatuhkan bom dan serangan brutal di Lebanon dan Suriah. 

Ketakutan meningkat ketika Iran menyerang Israel pada April 2024 sebagai tanggapan atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh. Terbaru, saat Iran menembakkan ratusan rudal ke Israel. Serangan ini diperkirakan akan mendapat balasan dari Israel, yang kemungkinan besar akan menyasar beberapa situs nuklir Iran. 

Menteri mengatakan: “Para ahli strategis global mengatakan bahwa kita sekarang berada dalam situasi yang sangat dekat dengan kemungkinan pecahnya Perang Dunia III (LWI 3). Jika Perang Dunia III pecah, akan terjadi perang nuklir.” Pertahanan (Manhan). ) dan Presiden terpilih Prabowo Subianto seperti dilansir laman televisi DPR, Kamis (26/9/2024).

Pernyataan Prabowo ini muncul sebelum Iran menyerang Israel. Namun sebagai mantan prajurit perang dan presiden terpilih, Prabowo tentu pandai membaca dan mendapatkan informasi mengenai kondisi global yang kurang baik. 

Mantan Presiden AS Donald Trump juga mengungkapkan kemungkinan terjadinya perang dunia ketiga menyusul serangan Iran terhadap Israel. Trump, 78, dikutip mengatakan, “Saya sudah lama berbicara tentang Perang Dunia III, dan saya tidak ingin membuat prediksi, karena prediksi selalu menjadi kenyataan. Namun, prediksi tersebut sangat dekat dengan global malapetaka.” Pepatah. Dari Nepost. 

Media asing pun mulai membuat perhitungan mengenai aliansi seperti apa yang akan terjadi jika Israel dan Iran berperang. Media Inggris, Mirror, memberitakan ada beberapa negara yang akan mendukung Iran dalam melawan Israel dan sekutunya. 

Menurut surat kabar Mirror, ada tiga negara yang akan membantu Iran jika terjadi pecahnya Perang Dunia III. Ketiga negara tersebut adalah Rusia, China, dan Turki. Rusia memandang Iran sebagai sekutu paruh waktu sebagai penyeimbang Amerika Serikat, serta pembela kepentingannya di Timur Tengah.

Presiden Rusia Vladimir Putin mempertahankan hubungan diplomatik dengan Iran, berisiko dituduh memberikan pasokan senjata kepada Iran untuk berperang melawan Ukraina. Qian menjalin hubungan strategis dengan Iran, dengan perjanjian untuk mengebor sumur minyak di negara tersebut.

Beijing telah menandatangani kontrak dan perjanjian dengan Iran mengenai pasokan energi untuk memenuhi kebutuhan sebagian besar penduduknya. Sebagai imbalannya, Tiongkok diyakini akan melatih para pejabat Iran dan membantu militernya dengan menyediakan teknologi untuk mengembangkan rudal dan membangun lokasi uji coba.

Seperti Rusia, Beijing memandang Iran sebagai penyeimbang dominasi Amerika di Timur Tengah dan wilayah lain di mana Tiongkok ingin memperluas pengaruhnya. Bagaimana keadaan Timur Tengah? Belum ada tanda-tanda. Meski Iran menjalankan pengaruhnya melalui gerakan-gerakan yang biasa disebut milisi dari Irak, Lebanon, Suriah hingga Yaman.

Di Palestina, Iran mendukung Hamas, Hizbullah di Lebanon dan Suriah, ISIS (Irak), dan Houthi (Yaman).  Sementara itu, negara lain, seperti Arab Saudi, masih bersikap suam-suam kuku. Iran telah berusaha mempertahankan beberapa hubungan strategis dengan negara-negara Islam. Masalahnya adalah keadaannya menjadi rumit karena masyarakat Iran menganut Syiah dibandingkan dengan negara-negara yang mayoritas Sunni.  

(mer)