Seekor siput muda menderita akibat yang mengerikan karena ditelan hidup-hidup. Pada tahun 2010, Sam Ballard, seorang remaja berbakat berusia 19 tahun, sedang menikmati malam santai di halaman belakang rumahnya bersama teman-temannya.
Sam adalah pemain rugby dengan masa depan cerah. Malam yang hanya dipenuhi canda dan tawa itu menjadi momen menyedihkan yang akan menghapus kehidupannya di masa depan. Sam diberi tantangan yang tampaknya tidak berbahaya oleh teman-temannya, yaitu memakan siput hidup-hidup. Jimmy Galvin, salah satu sahabat Sam yang hadir malam itu, menceritakan momen tersebut.
“Kami sedang duduk di sini menikmati Red Wine Awards, mencoba bertingkah seperti orang dewasa, lalu seekor siput merayap di sini,” kata Jimmy dalam sebuah wawancara, seperti dilansir VT, Jumat (20/9/2024).
“Bicaralah, kamu tahu.” Haruskah aku memakannya? Dan itulah yang terjadi pada Sam.
Tantangan tersebut awalnya dianggap sebagai lelucon konyol yang tidak berbahaya. Namun, beberapa hari setelah menelan squib tersebut, Sam mulai merasakan sakit yang parah di kakinya.
Ia mengungkapkan keprihatinannya kepada ibunya, Cathy, dan mengatakan bahwa rasa sakit itu juga disebabkan oleh siput yang dimakannya. Namun, ibunya menepis kekhawatiran Sam, mencoba meyakinkannya.
“Tidak ada yang sakit karenanya,” kata Katie.
Sayangnya kekhawatiran Sam terbukti benar. Kondisinya semakin memburuk, dan meski awalnya Sam diduga menderita multiple sclerosis, penyakit warisan ayahnya, hasil tes kesehatan menunjukkan sebaliknya. Sam terinfeksi parasit yang disebut lungworm (Angiostrongylus cantonensis).
Parasit ini terutama ditemukan pada tikus, namun dapat menginfeksi siput dan siput melalui kontak dengan kotoran tikus. Infeksi parasit ini menyebabkan Sam menderita meningoensefalitis eosinofilik, suatu penyakit pada meningen. Meski banyak orang yang sembuh dari infeksi ini, nasib Sam berbeda.
Dia mengalami koma selama 420 hari, selama itu otaknya mengalami kerusakan parah. Fiksi karya Zach D. Films dengan jelas memperlihatkan bagaimana kuman menyebar ke seluruh tubuh Sam. Analogi ini menjelaskan bahwa meskipun tubuh manusia seringkali mampu melawan infeksi, dalam kasus Sam parasit mampu mencapai otaknya.
Parasit ini menyebabkan koma berkepanjangan dan cedera otak traumatis. Setelah Sam bangun dari komanya, hidupnya berubah selamanya. Pemuda yang dulunya aktif dan energik itu kini lumpuh total. Dia tidak bisa lagi bergerak, makan atau menggunakan kamar mandi tanpa bantuan.
Pada tahun 2018, Sam Ballard dikabarkan meninggal dunia di usia 28 tahun, dikelilingi keluarga dan teman dekatnya. Video simulasi yang memperlihatkan proses infeksi parasit di tubuh Sam ini dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya tantangan berbahaya, terutama yang berhubungan dengan hewan atau hewan liar.
(Leo)