JAKARTA – Media sosial kembali dihebohkan dengan kabar beredarnya video viral berdurasi 6,40 menit yang menampilkan sosok bernama Sahara, chef restoran Seafood Bakaran yang sangat populer di kalangan pecinta kuliner.
Video sensasional ini ramai diperbincangkan karena membahas isu kontroversial terkait Sahara. Namun hingga saat ini, banyak netizen yang mencoba mencari video tersebut namun tidak dapat menemukannya di media sosial atau situs berbagi video.
Informasi mengenai video tersebut pertama kali muncul dari berbagai postingan di platform seperti Twitter, TikTok, dan Instagram, di mana pengguna mengklaim bahwa video tersebut dibagikan secara luas dan berisi konten yang menarik perhatian.
Namun, beberapa hari setelah rumor tersebut tersebar, pencarian video dengan durasi yang ditentukan masih nihil. Tidak ada jejak video viral berdurasi 6,40 menit yang beredar di publik.
Seiring dengan meningkatnya rasa penasaran masyarakat, berbagai spekulasi bermunculan mengenai video yang hilang tersebut. Beberapa pengguna internet mencurigai bahwa video-video ini sebagian besar dihapus oleh platform sosial karena melanggar kebijakan konten, terutama jika video tersebut berisi materi sensitif atau melanggar pedoman komunitas. Namun belum ada pernyataan resmi dari pemangku kepentingan terkait penghapusan video tersebut.
Bahkan banyak yang menduga video tersebut tidak pernah ada dan hanya sekedar informasi rekayasa.
Sahara selaku pihak yang terlibat dalam video tersebut belum memberikan komentar resmi terkait hal tersebut sehingga semakin mengejutkan publik.
Netizen mengungkapkan kekhawatirannya atas informasi yang viral tanpa fakta yang jelas. Penyebaran video palsu yang belum terverifikasi membuat banyak pihak resah, namun ada pula yang semakin penasaran.
Banyak yang mengkritik fenomena viral ini, yang tidak jelas sumbernya. Mereka menilai penyebaran informasi yang tidak diketahui asalnya dapat merusak kepercayaan terhadap jejaring sosial sebagai sarana komunikasi dan penyebaran informasi. Masyarakat diimbau cerdas dan tidak menyaring informasi, terutama dari sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
(fmi)